Scholarship Information   Jobs Vacancy Information   Lowongan Kerja  
Your Ad Here



:: BEASISWA SEKOLAH INDONESIA :: 11.15.2006

Belajar di Malaysia

Kategori: Beasiswa dan panduan info belajar dan kehidupan sehari-hari di malaysia

Kehidupan di Malaysia

1. Seluk beluk tentang Malaysia

Negeri Malaysia terletak pada tujuh derajat Lintang Utara garis Khatulistiwa, bahkan sering disebut sebagai berada di pusat atau jantung Asia Tenggara. Luas negeri Malaysia adalah 329.758 kilometer persegi, termasuk Semenanjung Malaysia yang terletak di ujung daratan Asia Tenggara, serta Sabah dan Sarawak yang terletak di Pulau Borneo (Kalimantan).

Iklim yang panas dan lembab sepanjang tahun hampir tak berbeda dengan iklim di wilayah Sumatera, Kalimantan, maupun Jawa. Suhu udara pun berkisar antara 30 derajat Celsius pada siang hari dan 22 derajat Celsius pada malam hari. Karena itu, pakaian berbahan katun dianjurkan untuk dipakai sepanjang tahun.

Dulu, Malaysia dikenal sebagai pengekspor minyak sawit, karet, timah, kayu, lada, dan minyak tanah. Bahkan, khusus untuk minyak tanah, boleh dikata termasuk yang terbesar di dunia. Tetapi, mengandalkan hasil bumi, tentu tak bisa mencukupi kebutuhan seluruh negeri. Maka, Malaysia melakukan lompatan teknologi. Kini Malaysia dikenal dunia sebagai pengekspor produk-produk semikonduktor, peralatan audiovisual, penyejuk ruangan, barang-barang yang terbuat dari karet, dan kimia.

Barang-barang elektronik buatan Malaysia yang ditawarkan bukan hanya walkman atau discman Sony, Aiwa, atau merek lain, tetapi juga lemari es, penyejuk ruangan, pompa air, dan sebagainya.

Maka tidak mengherankan bila kini Malaysia mulai memasuki era informasi. Upaya Malaysia untuk mempromosikan teknologi informasi dilakukan dengan gencar. Semua itu sudah dimulai dalam bidang telemarketing, jasa pelayanan online, e-commerce, penyiaran digital melalui pandangan multimedia superkoridor (MSC).

2- kehidupan di malaysia :

Bagi sebagian besar rakyat Indonesia, Malaysia barangkali hanya dikenal sebagai negeri tempat para tenaga kerja Indonesia atau TKI mengadu nasib. Haru-biru dan sepak terjang para TKI yang sering menimbulkan bentrokan dan pertikaian membuat negeri jiran itu sering kali mencuat dalam pembicaraan. Hal ini nampak jika kita memrbicarakan mengenai kehidupan di Malaysia tentulah jelas sudah tergambar dalam benak kita 2 gambaran iaitu pertama bahawa malaysia itu salah satu negara yang memerlukan biaya hidup yang lumayan mahal dan kedua bahawa Malaysia itu sebagai tempat yang lumayan mudah untuk mencari kerja. Akan tetapi gambaran ini perlu kita cermati lebih mendalam lagi, kerana terkadang gambaran yang ada dipikiran kita tidak
sesuai dengan realiti yang ada (kecuali kalo dah dapat banyak proyek lho).

Sama seperti di Indonesia, Singapura, Filipina, atau Thailand, Malaysia adalah negeri dengan multiras. Jumlah penduduknya kini sekitar 23 juta, terdiri dari ras Melayu sebagai ras utama, ras China, dan India sebagai golongan ras lainnya. Ada juga orang-orang berkebangsaan lain. Mereka datang ke Malaysia untuk belajar, bekerja, atau berbisnis.

Mengingat ras Melayu sebagai ras utama, maka bahasa Melayu dimantapkan sebagai bahasa nasional (tapi hati-hati lho kata-kata bahasa melayu agak berbeda dengan bahasa kita dan lucu-lucu ketika pas pertama kali dengar, ini pengalaman anal lho, seperti peti sejuk (kulkas), pintu kecemasan (pintu darurat), penyeluk saku (pencopet), dll). Meski demikian, bahasa Inggris, bahasa Mandarin, dan bahasa Tamil juga digunakan secara luas dalam percakapan sehari-hari. Dan agama Islam merupakan agama resmi di Malaysia. Meski demikian, Kristen, Buddha, dan Hindu juga diakui dan dapat mempraktikkan ibadahnya dengan bebas.

Sebagai negeri yang sedang mengalami booming (bukan bom yang meledak tapi yang sedang maju), Malaysia juga menawarkan diri sebagai surga belanja dan wisata. Berbagai tempat belanja serta wisata sudah dikembangkan. Menara Kembar Petronas (KLCC) yang terletak di Kuala Lumpur ibu kota Malaysia adalah menara kembar tertinggi di dunia saat ini, dengan ketinggian 421 meter( kalo gak percaya ukur sendiri minta bantuan pahlawan bertopeng sinchan).

Mereka yang bosan dengan suasana kota bisa pergi ke luar kota dan menikmati kehidupan tradisional desa, menikmati pantai-pantai alami dan hutan-hutan tropis yang masih tersebar luas di Negara ini (tapi hati-hati kalo jalan-jalan di hutan, banyak monyet dan kalo perlu bantuan segera kontak pak tarzan).

1. Pendidikan

Meski Malaysia sudah menikmati kemakmuran dari hasil alam dan industrinya, negeri ini tidak mau takabur (ini yang perlu dicontoh, kan kita harus tawaduk). Hidup nikmat tak mungkin bisa terus dinikmati dari hasil bumi dan industri. Pemerintah Malaysia melihat, dunia pendidikan sebagai tempat paling tepat untuk menyiapkan manusia-manusia unggul. Untuk itu, pembangunan di bidang pendidikan mereka lakukan dengan sungguh-sungguh.

Pendidikan sendiri merupakan tanggung jawab pemerintah federal. Sistem pendidikan nasional meliputi pendidikan prasekolah hingga perguruan tinggi yang beradai di bawah naungan Kementrian Pendidikan Malaysia.

Adapun visi serta misi utama Pemerintah Malaysia adalah menjadikan negerinya sebagai pusat pendidikan berkualitas dan siap bersaing dengan lembaga pendidikan tinggi di negeri lain seperti Singapura dan Australia (eh kok Negara kita gak dijadikan saingan ya? Hayo kita harus berjuang lho!).

Berbasis sistem pendidikan di Inggris, Malaysia menerapkan pendidikan dasar selama enam tahun, disusul pendidikan menengah selama lima tahun (tiga tahun menengah rendah/pertama, dan dua tahun menengah atas). Seluruh jenjang pendidikan ini dilalui masyarakat Malaysia tanpa harus mengeluarkan biaya alias gratis. Para pelajar wajib mengikuti ujian negara di setiap akhir jenjang pendidikan (dasar, menengah rendah/pertama, dan menengah tinggi).

Khusus Lembaga Pendidikan Tinggi, yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta, menawarkan berbagai program sertifikat, diploma, sarjana, dan pascasarjana. Lembaga Pendidikan Tinggi Negeri diselenggarakan oleh pemerintah, seperti universitas negeri, perguruan tinggi negeri, sekolah tinggi negeri, politeknik, dan lembaga pelatihan guru. Sedangkan Lembaga Pendidikan Tinggi Swasta diselenggarakan oleh swasta, seperti universitas swasta, perguruan tinggi swasta, sekolah tinggi swasta, dan cabang universitas luar negeri. Kini jumlah perguruan tinggi swasta di Malaysia
lebih dari 400 buah (banyak banget ya?).

4. Kenapa sih Belajar di Malaysia?

Upaya Pemerintah Malaysia untuk membuat negerinya sebagai salah satu pusat ilmu pengetahuan di kawasan Asia Pasifik kian mewujud dengan hadirnya sejumlah perguruan tinggi asing yang bergengsi, didukung biaya pendidikan dan biaya hidup yang murah.

Maka, bila ada yang bertanya, mengapa belajar di Malaysia, dengan mudah akan ditemui sederet jawabannya (tapi kalo antum dah di sini bisa ditambah lho jawabannya!), antara lain, pertama, pilihan untuk belajar yang luas dan banyak universitas untuk memenuhi keinginan individu.

Kedua, banyak perguruan tinggi lokal (swasta) yang menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi berkualitas dan berkualifikasi dari Inggris, Amerika Serikat, Australia, Kanada, Selandia Baru, dan Perancis. Adanya program kembar yang dibuat bersama antara perguruan tinggi lokal dan perguruan tinggi asing tentu akan memberikan keuntungan ganda kepada mahasiswa sekaligus menawarkan rute cost-effective.

Ketiga, terkait dengan banyaknya perguruan tinggi asing membuka kampus di Malaysia, secara tidak langsung membuktikan pendidikan di Malaysia diterima di seluruh dunia. Kini diperkirakan ada lebih dari 38.000 mahasiswa asing yang berasal dari lebih dari 150 negara belajar di Malaysia.

Keempat, bahasa Inggris digunakan secara luas. Mahasiswa yang sudah fasih berbahasa Inggris akan mudah mengikuti pelajaran, sedangkan mahasiswa yang masih dalam tahap belajar akan mudah mempelajarinya.

Kelima, Malaysia mengklaim sebagai negeri yang masyarakatnya beragam dan rukun. Berbagai ras dan agama di negeri itu dapat hidup rukun, aman, dan damai.

Keenam, Malaysia sering mengklaim diri sebagai negara aman, terletak di zona bebas dari hampir semua bencana alam.

Ketujuh, biaya hidup yang bisa dibilang mahal (kalo kita ngukurnya dengan rupiah lho) dan murah (kalo kita ngukurnya dengan ringgit orang sini. So semua tergantung kondisi kita gimana menyikapinya!ceileeh sok tahu ya.hehe. ) dan hampir semua makanan tersedia untuk semua rasa (taste-bud), dari sayur-sayuran hingga makanan halal, hidangan etnik, makanan ala Barat, serta makanan cepat saji.

Kedelapan, Malaysia memiliki sistem transportasi yang bagus, mudah mengadakan perjalanan ke mana saja.

Kesembilan ini sebagai tambahan, Malaysia bisa dijadikan sebagai tempat untuk memperoleh rizki. (kalo dah dapat banyak toesyen, kalo belum ya harus berusaha. But we have to try and do our best).

* *

5. Seluk Beluk kehidupan pelajar di Malaysia

a- Lokasi

Sebagaimana peribahasa yang telah kita ketahui di mana ada gula di situ ada semut (tapi kita manusia lho bukan semut.hehehe). Mayoritas pelajar UKM itu lebih memilih tinggal di sekitar kawasan yang berdekatan dengan kampus ukm seperti kawasan hentian kajang, bandar baru bangi, kajang utama dan lain-lain yang akan lebih mempermudah mahasiswa untuk pergi beraktivitas ke kampus.

b- Biaya sewa rumah atau apartmen dan kehidupan perbulan

Rata-rata para pelajar kita menyewa satu apartmen atau rumah dengan cara berkongsi (peersis kayak di mesir dulu). Adapun biaya sewa adalah berkisar 400-500 ringgit dan biasanya di huni oleh 5-6 orang dengan pembagian tiap orang sekitar 80 ringgit dan biasanya ada tambahan sekitar 20 ringgit yang digunakan untuk bayaran listrik dan air serta kalo ada sisa bisa digunakan untuk membeli beras dan minyak. Adapun mengenai lauk biasanya kita mengeluarkan dari kantong sendiri-sendiri. Sebagaimana pengalaman kita dulu biasanya para pelajar yang sedang menempuh studinya di negeri jiran ini akan lebih pandai untuk memenej uang sakunya sehari-hari (ini hasil survey
dan wawancara lho!).

Memanglah untuk biaya makanan dan minuman di malaysia ini jika dibandingkan dengan biaya di negara kita mahupun di mesir lebih mahal. Hal ini dapat kita tengok tatkala kita makan di rumah makan yang setiap kali makan plus minum biasanya berkisar 3-5 ringgit. akan tetapi jika kita sedang berada di kampus dan perut dalam keadaan membutuhkan suplemen alias lapar kita sedikit lega karena di dalam kampus ada rumah makan yang menjadi andalan bagi mahasiswa ukm khususnya mahasiswa indonesia yaitu rumah makan datuk oen, kerana harga di rumah makan ini jauh lebih murah dibanding dengan rumah makan yang lain. kita bisa menghabiskan hanya berkisar 2-3 ringgit.

Dan disana juga ada sedikit pengecualian bagi mahasiswa yang masih menyandang predikat bujang (yang sudah berkeluarga jangan iri lho!) yaitu dengan tinggal di surau yang dimana tidak dimintai uang sewa akan tetapi ditebus dengan membantu menjaga kebersihan mahupun membantu sebagai imam pengganti jika tidak ada imam utama.

c- Transportasi

Bas secara umum disediakan di beberapa tempat oleh UKM. Termasuk kawasan Hentian Kajang (salah satu tempat pilihan utama bagi warga Indonesia di UKM)

Motosikal. transportasi dengan menggunakan motosikal ini jauh lebih efisien terutama dalam hal waktu. kerana bila kita bandingkan dengan menggunakan bis ukm kita jauh lebih bisa memenej waktu kita. dan hal yang patut kita syukuri adalah banyak dijualnya motosikal second yang murah yang terdiri dari brbagai jenis model baik honda,suzuki, yamaha dan lain sebagainya sebagaimana dapat kita tengok di negeri kita. dan bukan hal yang aneh lagi kalo kita temui masih banyak pelajar yang menggunakan model motor yang sudah tua dan jarang kita temui di negeri kita. sebagai contoh model honda c 70 atau c 90 ataupun suzuki model tahun 92 masih banyak kita temui, dan untuk harga jenis motor ini berkisar 600-1000 rm. Tetapi ada juga yang
memakai motor jenis honda exs-5 mahupun motor kriss jenis motor buatan malaysia yang harganya berkisar 1500-2000 rm. Dan jika kita mempunyai kelebihan uang kita bisa membeli motor yang lebih bagus lagi dan lebih mahal. so terpulang pada kantong pribadi.

Dan kalaulah kita menggunakan motor akan terasa banyak sekali manfaatnya, kita bisa lebih bebas kemana jika ada keperluan. dan tentunya kita juga perlu biaya tambahan seperti biaya bensin yang perliternya 1.92sen dan juga biaya servis cuci karborator dan mengganti oli perbulan berkisar 30 rm.

Selain motor juga banyak pelajar yang menggunakan mobil sebagai alat transportasi. Adapun biasanya ini digunakan oleh pelajar yang sudah berkeluarga atau yang ada ada anggaran khusus untuk beli mobil.

d- Adakah kemungkinan beasiswa.

Beasiswa disini bisa dikatakan tidak ada akan tetapi ada satu sistem layaknya beasiswa iaitu skim zamalah dengan mengajukan permohonan ke PPS (Pusat Pengajian Siswazah). Jika diterima akan layak mendapatkan 1200 rm perbulan buat sarjana dan 1500 rm buat phd dan bebas wang kuliah. dan hal ini dilakukan dengan membantu dosen sebagai tenaga tutor.

e- Pemasukan dan part time of working.

Emang kita akui, berbagai kreativitas yang dihasilkan oleh para calon professor untuk mendapatkan pemasukan sehingga bisa meringankan beban biaya kehidupan sehari-hari. Hal ini nampak pada berbagaimacam bentuk kerja (tentunya niatnya gak cuman dapat ringgit lho!) seperti:

1. Tuisyen iaitu mengajar ngaji dan agama mahupun bahasa arab secara privat di rumah.

2. Membuka kelas qiroati dan al-quran.

3. Part time di rumah makan mahupun restoran.

4. Bisnis berbagai macam

5. Terjemah dan mbuat buku (kampanye buat akh edi, hehehe..)

6. Berbahasa Melayu sesuai dengan pilihan kata.

Inilah semboyan bagi pelajar kita yang sedang belajar di sini (Bukan semboyan dari bahasa Melayu lho!) yang dimana tentulah kita diharapkan dapat menggunakan bahasa melayu ini dengan baik dan benar sehingga tidak menimbulkan kesan yang kurang baik.

Di ini ada beberapa contoh perkataan yang harus kita perhatikan tatkala kita berbicara dengan masyarakat Malaysia.

Bahasa Melayu | Bahasa Indonesia

Perlu Butuh

Punggung (maaf..) Pantat

Anak Haram Gampang

Butuh Alat kelamin

Kelamin Pasangan

Pokok Pohon

Jimat Hemat

Sulit Rahasia
Pusing Berputar

Kacau Mengaduk

Campur Tambah

0 Comments:

Post a Comment

<< Home