Scholarship Information   Jobs Vacancy Information   Lowongan Kerja  
Your Ad Here



:: BEASISWA SEKOLAH INDONESIA :: 11.17.2006

Pertukaran Pelajar Jepang

Kategori: info Beasiswa student exchange (pertukaran pelajar) ke jepang

Pertukaran Pelajar
oleh : Muhamad Sahlan

Program pertukaran mahasiswa (student exchange) merupakan salah satu program dari pemerintahan Jepang dalam mengembangkan promosi perguruan tingginya kepada masyarakat dunia. Indonesia merupakan salah satu negara yang dijadikan tujuan promosi tersebut.


Pemerintahan Jepang banyak menawarkan program student exchange kepada perguruan-perguruan tinggi yang ada di Indonesia diantaranya adalah ITB, IPB, UGM, dan lain-lain. Untuk perguran tinggi ITB, pada khususnya banyak program yang ditawarkan yang menyangkut program pertukaran mahasiswa ini diantaranya adalah, Japanese Universities Study of Sience and Technology (JUSST) yang ditawarkan oleh The University of Elecro-Communications(UEC:red), yang setiap tahunnya sekitar 4 orang mahasiswa yang diikutsertakan dalam program ini, Young Scientist Exchange Program (YSEP) dan TATO (singkatannya lupa) yang ditawarkan Tokyo Institute of Technology dengan jumlah 2 orang untuk YSEP dan satu orang untuk program TATO(untuk program ini jenis beasiswanya berbeda dengan yang lainnya, beasiswa SATO), serta program pertukaran mahasiswa yang khusus perdepartment seperti Teknik Geodesi, Teknik Kimia, Teknik Elektro dan yang lainnya, yang hampir tiap tahun mengirimkan salah satu mahasiswanya untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa tersebut. Khusus untuk Teknik Kimia ada seorang dosen yang langsung menjalin kerjasama dengan salah satu perguruan tinggi di Jepang, yang salah satu bimbingannya akan dikirimkan selama setahun ke jepang.

Mengenai beasiswa yang diperoleh hampir seluruh peserta program pertukaran mahasiswa ini memperoleh beasiswa dari AIEJ(Association of International Education Japan :red) sebesar 80.000 yen, dengan uang akomodasi pada awal kedatangan 25.000 yen.

Adapun cara untuk mengikuti kegiatan ini bermacam-macam, untuk program JUSST di pengseleksian pesertanya diselenggarakan oleh UEC sendiri, jadi para calon peserta hanya mengirimkan document yang diperlukan kepada International Student Office(ISO:red) di ITB, dan ISO yang akan mengirim ke ISO-UEC. Document yang paling ditekankan dan paling berpengaruh dalam penilaiannya adalah Indeks Prestasi. Sedangkan untuk program YSEP dan TATO penseleksiannya terdiri dari dua tahap penseleksian di ITB dan penseleksian document di titech(Tokyo Institute of Technology :red) itu sendiri, dan point yang paling ditekankan adalah disamping indeks prestasi juga ada tidaknya professor yang membimbing si calon peserta tersebut akan menjadi point yang berpengaruh diterima atau tidaknya si calon peserta tersebut. Untuk teknik geodesi yang dikirim adalah mahasiswa terbaiknya saja, karena ini menyangkut kerjasama antar departement. Untuk teknik kimia tergantung dari dosen yang mempunyai hubungan dengan perguruan tinggi yang ada di Jepang itu sendiri, sedangkan untuk teknik elektro yang ke Nagoya University masih belum paham.

Waktu untuk mengajukan diri menjadi salah seorang calon program pertukaran mahasiswa ini yaitu antara bulan April dan Mei, sedangkan pengumumannya sekitar bulan Juli.

Sedangkan kegiatan yang dilakukan oleh setiap program berbeda-beda, untuk program JUSST, programnya dibagi menjadi dua bagian. Pertama untuk program penelitian dan yang kedua adalah program perkuliahan, bahasa pengantar perkuliahan adalah bahasa Inggris. Sedangkan untuk program YSEP dan SATO adalah program hanya penelitian saja, begitu juga untuk program antar perdepartment programnya hanya kerjasama penelitian saja. Khusus untuk program JUSST meskipun pada awal keberangkatannya tidak mempunyai laboratorium, tapi kalau yang master atau undergraduate 4th years bisa mencari professor ketika program berlangsung.

Untuk peserta program pertukaran mahasiswa, karena beasiswanya yang relatief sedikit, dan ini merupakan program pertukaran mahasiswa yang notabene bukan hanya untuk belajar bidangnya saja, tapi juga meliputi pembelajaran mengenai budaya dan yang lainnya, maka disarankan membuat proposal pribadi sebagai pemenuhan kebutuhan anggaran pribadi selama hidup dijepang, terlebih terhadap orang yang hidup di daerah Tokyo, dengan beasiswa tersebut diperhitungkan tidak akan cukup untuk hidup di Tokyo, terkecuali kalau tinggal di International House.

Penulis adalah Mahasiswa pertukaran pelajar program JUSST 2002-2003 di University of Electro-Communication

Sumber

0 Comments:

Post a Comment

<< Home