Scholarship Information   Jobs Vacancy Information   Lowongan Kerja  
Your Ad Here



:: BEASISWA SEKOLAH INDONESIA :: 11.17.2006

Jepang: Program Undergraduate 2006 (S-1)

Kategori: Beasiswa luar negeri S1 (SARJANA) ke Jepang program monbukagakusho

Informasi Beasiswa Monbukagakusho Program Undergraduate 2006 (S-1)

Download : Formulir (pdf 94KB) (doc 76KB)

Program ini dibuka bagi lulusan SLTA baik jurusan IPA maupun IPS. Terbuka untuk semua bidang studi kecuali bidang musik dan olah raga. Lama belajar adalah 5 tahun (kecuali untuk Kedokteran Umum, Gigi, Hewan dan Farmasi (sebagian) adalah 7 tahun), termasuk 1 tahun belajar bahasa Jepang




PERSYARATAN


Pelamar adalah seorang warga negara Indonesia yang sehat jasmani dan rohani.

Pelamar program ini tidak diizinkan melamar Program College of Technology (D-3) atau Special Training College (D-2).

UMUR


Pelamar harus berusia di bawah 22 th pada tanggal 1 April 2006.

AKADEMIK


Pelamar harus telah menyelesaikan 12 tahun pendidikan dasar atau telah lulus pendidikan SLTA-nya pada saat melamar.

Nilai rata-rata STK dan Rapor kelas 3 Semester terakhir masing-masing minimal 8,0

KEMAMPUAN BAHASA


Pelamar tidak harus menguasai bahasa Jepang.


DOKUMEN YANG HARUS DIPERSIAPKAN PADA SAAT AKAN MELAMAR

Formulir

Pasfoto

Fotokopi STK

Fotokopi Rapor Kelas 3 semester terakhir

Fotokopi STTB

Apabila nilai asli dari KANWIL DEPDIKNAS belum keluar, dapat menggunakan salinan nilai STK dan keterangan lulus pengganti STTB dari sekolah (dokumen sementara)


--------------------------------------------------------------------------------
PROSEDUR PENDAFTARAN dan SELEKSI
--------------------------------------------------------------------------------

Dibuka pada 26 Mei dan ditutup pada tanggal 8 Juli.

Hanya pelamar yang memenuhi persyaratan yang dapat mengambil formulir yang tersedia di Kedutaan Besar Jepang dan Konsulat-konsulat Jepang di Surabaya, Medan dan Makassar (alamat). Formulir bisa dikirimkan kepada mereka yang tinggal di luar JABODETABEK (lihat bawah) atau bisa juga didownload dari atas.

Formulir harus diserahkan ke Kedutaan Besar Jepang, bukan ke Konsulat Jenderal Jepang, lengkap dengan nilai STK, rapor kelas 3 semester terakhir, dan STTB paling lambat tanggal 8 Juli 2005.

Pelamar yang mengambil formulir langsung di Kedutaan Besar Jepang, harus mengembalikan dalam 3 hari kerja.

Bagi mereka yang lolos pra-seleksi (seleksi dokumen) akan dipanggil untuk mengikuti seleksi ujian tertulis. Materi ujian tertulis:
Bidang IPA : Bahasa Inggris, Matematika, Kimia dan Fisika/ Biologi
Bidang IPS : Bahasa Inggris, Matematika dan Sejarah Dunia

Mereka yang nilainya baik pada waktu ujian tertulis akan dipanggil untuk wawancara (dalam bahasa Indonesia). Bagi mereka yang sudah pernah belajar bahasa Jepang akan diadakan ujian tertulis kemampuan bahasa Jepang. Bagi yang lulus wawancara akan direkomendasikan ke Monbukagakusho.

Mereka yang lolos seleksi di Monbukagakusho akan menjadi penerima beasiswa. Keputusan dari Monbukagakusho akan dikirim ke Kedutaan Besar Jepang pada bulan Januari dan akan diteruskan kepada pelamar.

KHUSUS UNTUK YANG TINGGAL DI LUAR JABODETABEK

Formulir bisa dikirimkan kepada mereka yang memenuhi persyaratan di atas.

Kirimkan surat permohonan yang ditujukan kepada Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang paling lambat kami terima tanggal 24 Juni 2005.

Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang
Jl. M.H. Thamrin No. 24, Jakarta 10350, INDONESIA.

atau dikirimkan melalui fax ke (021) 3192-4820



Lampirkan fotokopi: STK, rapor kelas 3 semester terakhir dan STTB.
Apabila nilai asli dari KANWIL DEPDIKNAS belum keluar, dapat menggunakan salinan nilai STK dan keterangan lulus pengganti STTB dari sekolah (dokumen sementara)

Cantumkan pada surat lamaran :


Nama lengkap

Tempat, tanggal lahir

Alamat lengkap dan nomor telepon/ HP agar dapat dihubungi jika diperlukan.

Tuliskan Program yang akan diikuti (PROGRAM UNDERGRADUATE/S-1) dan 3 (tiga) bidang studi yang ingin dipelajari.

Pada saat mengirimkan kembali formulir ke Kedutaan, lampirkan Fotokopi STK, Rapor kelas 3 semester terakhir dan STTB.


--------------------------------------------------------------------------------
FASILITAS YANG DIDAPAT
--------------------------------------------------------------------------------

Beasiswa yang diberikan penuh dan tanpa ikatan dinas

Tiket kelas ekonomi p.p Indonesia (Jakarta) - Jepang

Bebas biaya ujian masuk, biaya kuliah dan matrikulasi

Tunjangan kedatangan sebesar ¥ 25.000 diberikan pada saat tiba di Jepang

Tunjangan bulanan sebesar ¥ 135.000 per bulan (ada kemungkinan mengalami perubahan)

Setiap penerima beasiswa akan diikutsertakan dalam asuransi kesehatan nasional Jepang dan program subsidi biaya kesehatan.

Peserta disediakan asrama yang pembayarannya diatur sendiri oleh penerima beasiswa.


CATATAN

Lulusan dari undergraduate (S-1) bisa meneruskan ke magister (S-2). Namun untuk melanjutkan beasiswa, tergantung pada prestasi dan hasil seleksi. Para siswa tentunya harus mengikuti ujian masuk dan masa perpanjangan beasiswa maksimal 2 tahun.

ALAMAT KEDUTAAN DAN KONSULAT JENDERAL JEPANG DI INDONESIA

Catatan:
Untuk memudahkan Anda, kami menganjurkan untuk menghubungi Konsulat Jepang terdekat di wilayah Anda. Untuk mengetahui Konsulat mana yang membawahi wilayah Anda, dapat dilihat di daftar berikut ini.




Kedutaan Besar Jepang
(Bagian Pendidikan)
Jl. M.H. Thamrin No. 24, Jakarta 10350, INDONESIA
Telephone: (021) 3192-4308
FAX : (021) 3192-4820

Wilayah Cakupan (Jurisdiction Territory) :
Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat,
Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung


--------------------------------------------------------------------------------

Konsulat Jepang di Surabaya
Jl. Sumatera No. 93, Surabaya, INDONESIA
Telephone : (031) 503-0008
FAX : (031) 503-0037

Wilayah Cakupan (Jurisdiction Territory) :
Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan




--------------------------------------------------------------------------------

Konsulat Jepang di Makassar
Jl. Jenderal Sudirman No.31, Makassar, INDONESIA
Telephone : (0411) 871-030, 872-323
FAX : (0411) 853-946

Wilayah Cakupan (Jurisdiction Territory) :
Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo
Maluku, Papua (Irian Jaya)


Konsulat Jepang di Medan
Wisma BII, 5th floor
Jl. Pangeran Diponegoro No. 18, Medan, Sumatera Utara, INDONESIA
Telephone : (061) 457-5193
FAX : (061) 457-4560

Wilayah Cakupan (Jurisdiction Territory) :
Aceh Nangroe Darusalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Riau



Sumber

Selanjutnya...

Info Studi dan Beasiswa di Jepang

Kategori: Info studi/belajar/kuliah/sekolah dan Beasiswa di Jepang

- Info Belajar di Jepang

- Ingin Belajar di Jepang?

- Beasiswa dan Studi di Jepang

- Tips Mencari Beasiswa di Jepang

- Pertukaran Pelajar Jepang


- Beasiswa dan Studi di Jepang

- Beasiswa S2 untuk PNS

- Beasiswa S1 Jepang

- Beasiswa Monbusho Jepang

- Penataran Guru di Jepang

- Program Diploma Teknologi

- Beasiswa Monbukagakusho 2007

- Beasiswa Heiwa Nakajima

- Beasiswa Luar Negeri

Selanjutnya...

Beasiswa Luar Negeri

Kategori: Beasiswa pascasarjana (master, s2, mm, mba) dan doktor (s3, phd) di luar negeri

Banyak peluang meneruskan jenjang pendidikan ke Luar Negeri yang dikarenakan keterbatasan infomasi jarang atau hanya sedikit yang dimanfaatkan. Padahal hampir seluruh lembaga donor (funding) rata rata memberikan full grants (100%) biaya perkuliahan, kebutuhan hidup di negara tujuan, termasuk untuk pembelian buku-buku referensi.

Sehingga peluang tersebut lebih banyak ditangkap oleh sarjana-sarjana di luar Indonesia. Malaysia, misalnya, sekitar 60% lulusan perguruan tingginya meneruskan pendidikan S2 dan/atau S3 di luar negeri. Dari jumlah tersebut sekitar 84,3 % merupakan atas biaya donor (funding) dari negara asing. Demikian pula dengan Thailand dimana jumlah lulusan perguruan tingginya yang meneruskan pendidikan S2/S3 di luar negeri masih lebih banyak dibandingkan dengan Indonesia.


IKA UNDIP merangkum beberapa pendapat dan saran dari para alumninya yang telah sukses mendapatkan beasiswa di luar negeri. Berikut ini adalah beberapa tips dan teknik-teknik mendapatkan sekolah untuk jenjang S2 dan S3 'gratis' di luar negeri. Dalam beberapa kasus, at least kita harus bekerja terlebih dahulu untuk mengumpulkan uang untuk tiket pesawat + biaya hidup bulan pertama, dan situasi mungkin tidak memungkinkan kita untuk berkeluarga terlebih dahulu. Jenis beasiswa yang diuraikan disini pertama adalah jenis beasiswa yang kansnya tinggi untuk mendapatkannya. Biasanya beasiswa jenis ini adalah beasiswa jenis riset, dan untungnya, hampir semuanya tanpa ikatan dinas. Untuk beberapa jenis beasiswa, mereka lebih senang kalau sang pelamar bekerja untuk institusi pendidikan, lembaga penelitian, atau LSM. Satu rule of thumb yang patut dihayati adalah: 'kita harus berkelat-kelit untuk mendapatkan beasiswa S2, tapi relatif jauh lebih mudah untuk mendapatkan beasiswa S3'. Makanya jika Anda mengejar waktu, sebaiknya ambil dulu S2 di Indonesia, sambil juga melamar S2/S3 di tempat lain. Kalau dapat S2 gratis di luar negeri, ya yang di Indonesia ditinggal saja. Daftar Beasiswa Berdasarkan Negara Secara umum, beasiswa ini memiliki karakteristik: tidak memiliki ikatan dinas sama sekali mahasiswa harus mengerjakan penelitian sesuai minatnya, dan sekaligus sebagai thesisnya.

1. Amerika Serikat

Biasanya sekolah sekolah bagus di Amerika Serikat, (katakanlah top 50 pada bidangnya) sering memberikan beasiswa yang disebut stipend, meskipun baru mahasiswa S2. Besarnya stipend sekitar US$1000-1400, tergantung lokasi. Yang jelas cukup sekali untuk hidup. Mahasiswa yang menerima stipend itu, juga tidak perlu membayar uang sekolah (tuition fee). Lamanya stipend adalah per semester, tapi saat summer biasanya diberikan pekerjaan lain di universitas (mostly guaranteed). Kalau sedang sial (jarang sekali), tidak dapat assistantship untuk semester itu, ya pulang saja ke Indonesia dahulu.
Syarat penting mendapat beasiswa adalah harus mau menjadi teaching assistant atau research assistant. Teaching assistant bertugas membantu proses belajar-mengajar di kelas, seperti fotokopi, setup komputer di lab untuk kelas itu, memeriksa tugas-tugas, dan memberikan tutorial di luar jam kelas. Sedangkan research assistant bertugas membantu professor di lab, seperti membuatkan program untuknya, mengatur laboratioriumnya, membuat dokumentasi riset dan sebagainya. Mahasiswa selain melakukan penelitian, juga masih diwajibkan untuk mengambil coursework (kelas).
Memang harus diakui bahwa ada beberapa sekolah terkenal yang hanya memberikan jaminan beasiswa kepada mahasiswa S3. Untungnya, di AS, mahasiswa S1 bisa langsung masuk program S3, dimana di tengah-tengah perjalanan menumpuh S3 itu ada sertifikat bahwa mahasiswa yang bersangkutan sudah melampaui jenjang S2.
Untuk mendaftar ke pendidikan pascasarjana ke AS, biasanya mereka mengharuskan pelamar memberikan hasil nilai TOEFL dan GRE General Test resmi dari ETS (www.ets.org). Beberapa universitas terkemuka juga mengharuskan mengambil GRE Subject Test, misalnya GRE Computer Science, GRE Biology, GRE Economics, dan sebagainya. Di Jakarta, cabang ETS terletak :

Menara Emporium
Jl.Rasuna Said, Kuningan.

Biaya TOEFL sekitar US$60, GRE sekitar US$120. Kalau punya TOEFL > 580 (standar nilai lama) dan GRE General Test > 1750 disarankan pergi ke AS.
Bahkan, disarankan untuk mendaftar di top 20 jika memiliki GRE > 1900. Go for it ! Pelamar dapat mendownload formulir pendaftaran langsung dari website universitas tersebut. Dalam formulir pendaftaran itu, biasanya ada pertanyaan dari mana sumber pendanaan untuk kuliah nanti. Pilihlah option untuk 'menggantungkan sepenuhnya pada universitas dengan stipend assistantship'. Biaya pendaftaran biasa antar US$30-$60. Kemudian mereka biasanya menyuruh kita untuk membuat statement of purpose. Tujuan dari statement of purpose adalah untuk meyakinkan bahwa Anda layak dapat beasiswa. Anda harus menunjukkan 'kemampuan' Anda, jangan malah merendahkan diri!

Statement of purpose isinya:

1. Mengapa kita ingin melakukan pendidikan tinggi

2. Bidang peminatan kita apa, kalau bisa tunjukkan sedikit pengetahuan Anda
mengenai 'trend' di bidang riset itu.

3. Mengapa kita ingin melakukan riset di bidang itu kalau sudah selesai mau
jadi apa dan mau bekerja di mana (akademisi, industri, profesional, etc.)
dan sebagai apa

4. Selain itu Anda sebaiknya juga menceritakan: kalau mungkin, tunjukkan bahwa
Anda memiliki kompetensi di bidang itu (jadi memang ada baiknya dari sekarang
Anda sudah memiliki bidang yang fokus). tunjukkan bahwa Anda bisa menjadi asisten
pada mata kuliah S1 apa saja (jika jadi teaching assistant).

5. Jelaskan pula bahwa Anda bisa 'fleksibel'. Karena biasanya statement of purpose itu
harus singkat dan lugas (sekitar 1/2 halaman, max 1 halaman), kalau perlu Anda
menceritakan 2 point di atas di luar statement of purpose. Tapi kalau masih muat,
ya masukkan saja dalam statement of purpose.

Sebelum mendaftar, ada baiknya jika Anda memastikan terlebih dahulu bahwa bidang Anda minati, ada profesor yang memiliki minat yang kurang lebih sama di universitas itu. Sebaiknya, bercakap-cakap dahululah dengan profesor tersebut, katakan bahwa saya tertarik untuk melakukan riset. Tanyakan pula apakah dia berminat mengambil Anda menjadi mahasiswanya. Hal ini akan sedikit memperlicin jalan saat seleksi mahasiswa baru. Sekedar info, biasanya universitas di AS tidak meminta research plan yang kongkrit, karena baru saat di sana nanti merencanakan riset. Sebelum pergi ke AS, kita juga harus memiliki persediaan uang selama satu bulan ($1500+), plus tiket pesawat ke Amerika Serikat.(sekitar $700).


2. Canada
Sama seperti Amerika Serikat, dan banyak diantara mereka tidak memerlukan GRE Subject Test. Meskipun ada Canadian Education Centre (CEC) di World Trade Center, Jl.Jendral Sudirman, tapi saya pikir cukup ke website universitasnya saja.


3. Jerman

Di negara-negara Eropa daratan (excluding British), biasanya tidak mengenal program bachelor (S1), karena bachelor adalah pola pendidikan Anglo-Saxon. Yang bisa dibilang dekat dengan S1-nya adalah program-program politeknik. Nah, oleh karena itu lulusan S1 Indonesia harus diupgrade agar sama dengan lulusan uni Eropa daratan, yakni Doktorandus (Drs), Diplom (Dipl) atau Licente (Lc). Gelar kesarjanaan ini sama dengan S2.
Seperti banyak kita ketahui, universitas-universitas di Jerman sama sekali tidak memungut biaya. Tapi tentu saja kita harus memiliki sumber pendanaan untuk biaya hidup. DAAD (www.daad.de) adalah lembaga Jerman yang menyediakan informasi pendidikan dan juga informasi beasiswa di Jerman. Kantornya di Jakarta berlokasi di Gedung Sumitmas II, Jl.Jendral Sudirman, di depan Depdikbud. Mereka memiliki program beasiswa setiap tahun. Skim beasiswa yang disediakan DAAD mencakup S2, S3, sandwich program, riset 3-6 bulan, dan juga postdocotoral research. Tiket pesawat disediakan. Kalau dapat beasiswa dari DAAD, bisa modal dengkul. Ada pula beasiswa dari industri seperti dari Siemens besarnya 1200 DM. Tidak harus pegawai negeri. Untuk belajar di Jerman tidak harus melalui DAAD. Kalau untuk S3, setiap mahasiswa S3 pasti mendapatkan beasiswa. Jadi bisa saja setelah Anda lulus S2, Anda langsung mencari universitas di Jerman yang kebetulan ada profesor yang bidangnya sama dengan bidang peminatan Anda, dan melamar. Tapi tentu Anda akan butuh mencukupi sendiri biaya hidup 1 bulan dan tiket pesawat ke Jerman. Untungnya, berbeda seperti di AS dan Kanada, biasanya di Jerman, Belanda, Austria, Belgia dan Switzerland, tidak memiliki kewajiban jadi teaching assistant atau research assistant. Kalaupun ada biasanya cuma 1 session tutorial per minggu. Tidak berat sama sekali. Kalaupun kita disuruh menulis paper, itu juga biasanya untuk kepentingan kita juga. Gaji (atau katakanlah beasiswa) kita cukup sekali untuk hidup. Jangan lupa kontak profesornya dahulu (sama dengan cara yang di AS). Kirimkan pula statement of purpose dan research plannya. Kalau perlu diskusikan dahulu research plannya (biar cocok dengan pembimbingnya) sebelum mendaftar ke universitasnya. Isi research plan itu standar-standar saja: latar belakang masalah, problem, metodologi penelitan, bagaimana kamu kira-kira akan memecahkan masalah tersebut, dll. Garis besarnya saja, asal bisa memberikan gambaran apa yang akan Anda teliti. Disarankan untuk mengambil kursus bahasa Jerman di Goethe Institute, karena paling sedikit ada 3 negara yang menyediakan beasiswa, menggunakan bahasa Jerman, yakni Jerman, Switzerland dan Austria. Peluang beasiswa menjadi meningkat. Sudah begitu, kalau sudah bisa Jerman, belajar bahasa Belanda jadi gampang sekali. Sebenarnya kalau Anda menempuh S3, dalam realitanya tidak harus menggunakan bahasa Jerman saat berdiskusi dengan peer atau profesor. Hal ini karena tidak banyak orang yang mau mengikuti program S3, dan biasanya universitas itu yang 'membutuhkan' mahasiswa S3. Cuma, untuk meningkatkan probabilitas mendapatkan beasiswa, kenapa tidak belajar bahasa Jerman?


4. Belanda
Sama persis dengan Jerman, hanya saja nama lembaga penyalur informasi pendidikannya adalah Netherlands Education Center (NEC). Di Jakarta lokasinya di Gedung Patra Jl.Gatot Subroto, Kuningan. Kantornya bersebelahan dengan kantor kamar dagang Belanda di Indonesia. Sekolah di Belanda juga gratis, tapi yang international programme biasanya tidak gratis. Pemerintah Belanda juga menyediakan skim beasiswa yang saingannya lumayan banyak, namanya beasiswa TALIS. NEC juga menyediakan informasi beasiswa tahunan yang disediakan langsung oleh universitas-universitas di Belanda. Selain itu ada juga program-program internasional yang berbahasa Inggris. Sayangnya untuk level S2 (Drs, Ir.), beasiswa kelas-kelas berbahasa Inggris itu biasanya cuma 1/2 uang tution fee dan sulit mendapatkannya. Untuk S3, gratis dan digaji, sama seperti Jerman. Informasi lebih lanjut bisa hubungi:

Netherlands Education Centre
Citra Graha 7th floor, suite 703
Jl. Jend. Gatot Subroto kav. 35-36
Jakarta 12950
Indonesia
Phone (62 21) 5200453, 5201085
Fax (62 21) 5200457
E-mail: necjkt@ibm.net


5. Austria dan Swiss
Secara umum sama seperti Jerman. Tiap tahun kedutaan Austria dan Switzerland juga menyediakan beasiswa, namun berbeda dengan Belanda dan Jerman, mereka tidak menyediakan beasiswa S2 sama sekali. Yang mungkin adalah gelar S2 dari Indonesia, tapi sandwich di sana (penelitian 6 bulan - 1 tahun). Tapi tentu masih mendapat sertifikat. Selain itu tentunya beasiswa dari kedutaan Austria dan Switzerland juga ada yang untuk S3. Semuanya lengkap dengan tiket pesawat dan ongkos hidup. Practically bisa dengan modal dengkul kalau dapat beasiswanya. Saat interview di kedutaan biasanya akan ditanya hal-hal yang sama seperti dalam statement of purpose dan research plan. Di kedutaan Swiss juga ada test bahasa, sekedar untuk menguji saja, toh nanti juga disekolahkan di sekolah bahasa di Swiss sebelum masuk kuliah. Tergantung Anda memilih sekolah di mana, ada universitas di Swiss yang berbahasa Perancis, seperti misalnya di Geneva. Tapi kalau di sebelah utara dan timur, umumnya berbahasa Jerman. Anda juga bisa daftar langsung ke universitas yang bersangkutan, terutama untuk program S3, dengan cara sama seperti Jerman & Belanda. Gratis dan digaji juga. E-mail kedutaan besar Swiss (di Jl.Rasuna Said, dekat Erasmus Huis): swiemjak@rad.net.id


6. Jepang
Sebenarnya kalau sampai di Jepang sana, cukup banyak beasiswa, namun sayangnya tidak banyak yang full membiayai uang kuliah dan biaya hidup. Bahkan untuk S3 saja juga harus bayar. Pemerintah Jepang menyediakan juga beasiswa Monbusho kepada orang-orang Indonesia. Ada dua jenis beasiswa Mombusho. Yang pertama pelamar harus pegawai negeri atau dosen. Melalui jalur ini, pelamar kalau lolos seleksi akan dicarikan pembimbing/profesor yang cocok sesuai minat. Sedangkan yang satu lagi sang pelamar harus aktif mencari sang profesor, dan menanyakan apakah si profesor tersebut bersedia menjadi pembimbing riset pelamar. Klik di sini untuk informasi lengkap mengenai beasiswa Monbusho. Di kedutaan Jepang Jl.MH Thamrin, terdapat perpustakaan yang berisi informasi pendidikan tinggi di Jepang.

a. INPEX Foundation

Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang. Beasiswa ini tidak mengikat (tidak ada ikatan dinas). Test dan sistem seleksinya diadakan di Indonesia. Beasiswa ini mengcover juga tiket pp Indonesia - Jepang. Pendaftaran dibuka dari tanggal 1 Agustus dan deadline penyerahan dokumen tanggal 15 Nopember. Besarnya beasiswa 160.000 yen/bulan. Uang kuliah, uang pendaftaran, uang ujian masuk ditanggung semua oleh sponsor. Formulir applikasinya bisa di dapat di alamat berikut : 14 F Ebisu Neorato 4-1-18 Ebisu, Shibuya-ku, Tokyo 150-0013 JAPAN

b. The OKAZAKI Kaheita International Scholarship Foundation

Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang. Beasiswa ini tidak mengikat (tidak ada ikatan dinas). Test dan sistem seleksinya diadakan di Indonesia. Beasiswa ini mengcover juga tiket pp Indonesia - Jepang. Formulir applikasinya bisa di dapat di alamat berikut : 3-2-5 Kasumigaseki, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0013 JAPAN

c. The Hitachi Scholarship

Beasiswa ini bisa untuk S2 ataupun S3. Syaratnya harus alumni dari ITB, UI, UGM, IPB dan formulir bisa diambil dan ditanyakan dari rektorat masing-masing universitas tsb diatas. Beasiswa ini juga mengcover tiket pp Indonesia - Jepang, uang kuliah, uang pendaftaran, uang ujian masuk, perumahan ditanggung juga, dan uang beasiswa 180.000 yen/bulan. Informasi lebih lanjut bisa di dapat di : 1-5-1 Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005 JAPAN

d. Matsushita Electrical Industries Co., Ltd.

Panasonic Scholarship Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang. Tidak ada ikatan dinas dalam beasiswa ini. Pendaftaran dibuka bulan February - Maret. Beasiswa ini juga mengcover tiket pp Indonesia - Jepang. Uang kuliah, uang pendaftaran, uang ujian masuk ditanggung oleh sponsor, uang beasiswa 200.000 yen/bulan. Informasi lengkap lihat di http://www.panasonic.co.id/ atau kontak e-mail : PAN11311@pas.mei.co.jp Panasonic Scholarship, Matsushita Electric Industrial Co., Ltd 1006 Kadoma Osaka, 571-8501 JAPAN

e. The Aichi Scholarship

Beasiswa dari Aichi Prefecture, Aichi Scholarship. Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang. Tidak ada ikatan dinas dalam beasiswa ini. Deadline penyerahan application 20 Mei. Syarat yang harus dipenuhi, Universitas yang dipilih harus berada di Aichi Prefecture. Uang kuliah, uang pendaftaran, uang ujian masuk ditanggung oleh sponsor, uang beasiswa 185.000 yen/bulan. Informasi lebih lanjut bisa di dapat di : Aichi Prefectural Office, 3-1-2 Sannomaru, Naka-ku, Nagoya-shi, Aichi 460-01 JAPAN

f. The Japan Securities Scholarship Foundation

Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang. Tidak ada ikatan dinas dalam beasiswa ini. Application dari bulan Januari sampai Mei. Beasiswa mengcover tiket pesawat, Uang kuliah, bantuan biaya perumahan (apartemen), dan uang beasiswa bulanan sebesar 120.000 yen. Beasiswa ini diberikan buat jurusan Social Science, Humanities. Informasi lebih lanjut bisa di dapat di : Tokyo Shoken Building 5-8 Kayabacho, 1-chome, Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo 103-0025 JAPAN



7. Singapura

Singapura memiliki dua universitas 'negeri', yakni National University of Singapore (NUS), dan yang lebih baru yakni Nanyang Technological University (NTU). Memang harus diakui bahwa NUS bukan sekolah 'bule' (meskipun banyak pengajarnya dari manca negara), tapi peringkat NUS selalu berada di top 10 universitas di Asia, dan selalu diatas seluruh universitas Australia. Meskipun untuk orang awam seolah-olah tidak membanggakan (karena bukan sekolah bule), namun reputasi internasional NUS memudahkan mahasiswanya dan lulusannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.

Beasiswa yang disediakan oleh pemerintah Singapura melalui kedua universitas itu ada yang berbasis coursework (sulit masuknya, saingannya ketat dari seluruh ASEAN), dan ada lagi yang berbasis riset S2/S3 (lebih mudah). Untuk mendapatkan beasiswa berbasis riset, dalam formulir pendaftaran (download dari www.nus.edu.sg atau www.ntu.edu.sg) juga lampirkan proposal riset (research plan). Bahkan kadang-kadang bisa tanpa proposal riset, dengan cara bercakap-cakap dengan profesornya terlebih dahulu (via e-mail) dan meminta sang profesor memberikan alternatif research plan. Pokoknya asal menunjukkan minat melakukan penelitian. Beasiswa (gaji) bulanan yang diterima adalah SG$1400, tanpa tiket pesawat (kecuali yang ASEAN scholarship). Biaya hidup bulanan (hidup enak) sekitar SG$1000, jadi masih bisa menabung SG$400 per bulannya.


8. Australia & Ingggris
Seperti kita ketahui Australia menyediakan beasiswa tahunan AusAID yang saingannya berjibun. Pusat informasi pendidikan Australia adalah IDP, berlokasi di Jl.Rasuna Said. Sedangkan Inggris juga menyediakan beasiswa S2 dan S3 tahunan (British Chivening) yang pelamarnya banyak sekali. Informasi tersebut bisa didapatkan di British Council, Widjojo Centre. Beasiswa diberikan kepada 80% pegawai negeri dan 20% swasta. Perlu diberitahukan juga bahwa di British Council tersebut juga sering ada pengumuman beasiswa untuk S2/S3, hanya saja sayangnya hampir semua beasiswa tersebut parsial (misalnya 1/2 uang tuition). Australia dan Inggris adalah negara-negara yang terkenal pelit dalam soal beasiswa, mentang-mentang pakai bahasa Inggris. Kasarnya, mereka mengkomersilkan pendidikan. Bahkan untuk S3, harus bayar. Kalaupun ada program beasiswa, saingannya banyak sekali. Tapi jangan putus asa. Kalau ada kemauan, maka ada jalan. Beberapa universitas di Australia, menyalurkan beasiswa riset dari pemerintah Australia untuk jenjang S2/S3 terbatas kepada pelamar internasional (bukan AusAID), termasuk biaya hidup (tanpa tiket pesawat dan settlement cost). Hanya saja saingannya lumayan banyak, meskipun tidak seketat AusAID. Dalam formulir pendaftaran yang biasanya bisa didownload langsung dari website universitas, jangan lupa cantumkan statement of purpose dan research plan. Tapi saya juga pernah ditawari untuk mengajar program bachelor di Australia (mungkin saat itu mereka sedang kekurangan dosen), sekaligus mengambil program S3. Jadi ada kans untuk mengajar atau jadi tenaga peneliti, sekaligus mengambil S3. Tinggal pintar-pintarnya kita saja membujuk mereka agar mau mengambil kita. Manfaatkan kunjungan-kunjungan lembaga pendidikan Australia ke Indonesia untuk merekrut mahasiswa S1, untuk mencari kemungkinan S3 sekaligus bekerja di universitas itu. Kemudian University of Cambridge (www.cambridge.ac.uk) juga menyediakan beasiswa lepasan tanpa ikatan dinas

Demikian informasi mengenai cara mendapatkan Beasiswa S2 dan S3 di luat negeri. Untuk mendapatkan formulir pengajuan silahkan kontak lembaga pemberi beasiswa yang diinginkan melalui website lembaga yang bersangkutan. (Sumber: ika-undip.org)

Selanjutnya...

Heiwa Nakajima Foundation

Kategori: Beasiswa Jepang

Heiwa Nakajima Foundation

Beasiswa ini diberikan oleh Heiwa Nakajima Foundation dengan tujuan untuk Mempererat persahabatan, pertukaran dalam bidang kependidikan dengan berbagai negara melalui pemberian bantuan beasiswa bagi mahasiswa (program sarjana atau pasca sarjana)
yang berprestasi dan berminat untuk belajar di salah satu universitas di Jepang. Beasiswa ini ditujukan untuk mahasiswa asing yang ingin melanjutkan studi undergraduate, master dan doktor di universitas Jepang.



Persyaratan : Sewaktu mengajukan application beasiswa ini, harus terdaftar sebagai mahasiswa di universitas yang mempunya kerja sama dengan universitas Jepang yang akan di tuju.

Beasiswa : Uang beasiswa yang akan di berikan per bulannya adalah sebesar 200.000 yen, dan tiket pesawat dari negara asal ke Jepang.uang persiapan \200.000 (diberikan sekali saja saat kedatangan pertama kali di Jepang)

Seleksi : Sistem seleksi di dasarkan atas dokumen yang dikirim yaitu :
1. Formulir pendaftaran (tersedia).
2. Proposal rencana studi.
3. Bio-data (curriculum-vitae).
4. Copy perjanjian kerja sama antar universitas.

Tata cara apply :
Berdasarkan kesepakatan antar universitas, pihak universitas hanya mencalonkan 1(satu) mahasiswa ke yayasan melalui pos (pendaftaran secara perorangan tidak dilayani)

Application :
Pendaftaran ditujukan ke :
HEIWA NAKAJIMA FOUNDATION,
SCHOLARSHIP FOR INTERNATIONAL STUDENTS IN
JAPAN,
INTERNATIONAL STUDENTS INVITATION SECTION,
ARK MORI BUILD. 33F
1-12-32 AKASAKA MINATO-KU TOKYO 107-6633 JAPAN
Tekpon : 81-3-5570-5261.¡¡

Selanjutnya...

Jepang: Beasiswa Monbukagakusho 2007

Kategori: Beasiswa luar negeri ke jepang 2007 tingkat riset

Informasi Beasiswa Monbukagakusho Program Research Student Keberangkatan 2007 untuk Umum

Pendaftaran untuk keberangkatan tahun 2007 sudah dibuka pada 27 Maret 2006 dan akan ditutup pada 12 Mei 2006.

Program ini ditujukan untuk mereka yang berminat dalam program research student di perguruan tinggi di Jepang.


Peminat pada waktu menjalani research student diperbolehkan melamar ke program degree (S-2 / S-3 / professional graduate course) atau meneruskan program S-3 setelah menyelesaikan program S-2 / professional graduate course, apabila lulus seleksi tes ujian yang diberikan oleh universitas yang bersangkutan.

Peminat juga dapat langsung masuk ke program degree tanpa mengikuti research student apabila telah mendapatkan izin dari universitas yang bersangkutan. Beasiswa diberikan tanpa ikatan dinas, mencakup biaya kuliah dan biaya hidup.

PERSYARATAN

Usia dibawah 35 tahun pada tanggal 1 April 2007.

Memiliki IPK minimal 3.0 baik S-1 maupun S-2

Memiliki nilai TOEFL-PBT minimal 550 atau TOEFL-CBT minimal 213 atau ekuivalen atau nilai Japanese Language Proficiency Test minimal level 2.

Memilih bidang studi yang sama dengan disiplin ilmu sebelumnya

Bersedia belajar Bahasa Jepang karena bahasa pengantar perkuliahan adalah Bahasa Jepang.

Sehat jasmani dan rohani.

Pelamar harus membaca dan memahami lampiran keterangan secara teliti. Download Requirement Requirement (English) (Japanese)

PROSEDUR PELAMARAN

Formulir dapat diambil di Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang, Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, Medan dan Makasar atau bisa download dari halaman ini.

Formulir beserta dokumen yang diminta harus dibawa/ dikirim langsung ke Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta (bukan ke Konsulat Jenderal Jepang).

Pendaftaran dibuka pada tanggal 27 Maret 2006 sampai dengan tanggal 12 Mei 2006.

Siapkan dokumen-dokumen sesuai dengan lampiran no. 7 (Requirement).

Download:
Form-form yang dapat di-download dari sini adalah :
- Application Form
- Field of Study and Study Program
- Recommendation Form
- Certificate of Health

download forms

TAHAP PENYELEKSIAN

Kedutaan Besar Jepang melakukan seleksi dokumen, dan akan memberitahukan kepada mereka yang lolos 1 (satu) minggu sebelum ujian tertulis. (Kurang lebih 100 pelamar dipilih melalui seleksi dokumen ini.)

Ujian tertulis Bahasa Jepang dan Bahasa Inggris akan dilaksanakan di Jakarta, Surabaya, Medan atau Makasar pada tanggal 26 Juni. (Bahasa Inggris sebagai ujian pilihan. Nilai yang lebih tinggi akan dipakai untuk pertimbangan seleksi.)

Wawancara akan diadakan di Jakarta bagi seluruh peserta ujian tertulis dari tanggal 26 Juni sampai dengan 7 Juli sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh Kedubes Jepang (biaya transportasi dan akomodasi tidak disediakan Kedubes Jepang).

Bagi yang lolos seleksi di Kedubes Jepang (43 orang), akan diberikan surat keterangan sbb:
1 berkas formulir beserta dokumen yang telah diberi stamp Kedubes Jepang, surat keterangan untuk perguruan tinggi di Jepang, dan lembar Letter of Acceptance. Pelamar boleh memilih maksimal 3 perguruan tinggi untuk mendapatkan izin penerimaan sebagai mahasiswa program degree atau research student, atau Letter of Acceptance (izin penerimaan tidak resmi) sebagai research student.

Untuk mencari informasi perguruan tinggi di Jepang, silakan lihat website berikut:
Directory Database of Research and Development atau Asian Students Cultural Association.
Harap mengirimkan surat izin atau Letter of Acceptance dari perguruan tinggi Jepang secepat mungkin ke Kedubes Jepang.

Kedubes Jepang akan merekomendasikan peserta ke MEXT.

Peserta akan menjadi penerima beasiswa jika lolos seleksi di MEXT.

CATATAN

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi :
Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang
Jl. MH Thamrin no.24 Jakarta 11350
Telp. (021) 3192-4308 ext.175 atau 176

Download: forms Requirement Requirement (English) (Japanese)



Selanjutnya...

Jepang: Program College of Technology (D-3)

Informasi Beasiswa Monbukagakusho
Program College of Technology (D-3)

Program ini hanya bisa diikuti oleh lulusan IPA yang memiliki minat di bidang teknik dan lulusan sekolah kejuruan bidang teknik yang ingin menjadi ahli teknik (engineer). Di sini, materi pendidikannya lebih menitik-beratkan pada praktek dan percobaan. Lama belajar adalah 4 tahun, termasuk 1 tahun belajar bahasa Jepang.

Penjelasan lebih rinci mengenai College of Technology klik disini

Bidang-bidang studi yang ditawarkan (Majors and Related Key Terms for Fields of Study) klik si sini


--------------------------------------------------------------------------------
PERSYARATAN
--------------------------------------------------------------------------------

Pelamar adalah seorang warga negara Indonesia yang sehat jasmani dan rohani.

Pelamar program ini tidak diizinkan melamar Undergraduate (S-1) atau Special Training College (D-2).

--------------------------------------------------------------------------------

Pendaftaran untuk tahun 2006 sudah tutup

Download : Formulir pdf 94KB) (doc 77KB)


UMUR


Pelamar harus berusia di bawah 22 th pada tanggal 1 April 2006.

AKADEMIK


Pelamar harus telah menyelesaikan 12 tahun pendidikan dasar atau telah lulus pendidikan SLTA-nya pada saat melamar.

Nilai rata-rata STK dan Rapor kelas 3 Semester terakhir masing-masing minimal 7,70

KEMAMPUAN BAHASA


Pelamar tidak harus menguasai bahasa Jepang.


--------------------------------------------------------------------------------
DOKUMEN YANG HARUS DIPERSIAPKAN
PADA SAAT AKAN MELAMAR
--------------------------------------------------------------------------------

Formulir

Pasfoto

Fotokopi STK

Fotokopi Rapor Kelas 3 semester terakhir

Fotokopi STTB

Apabila nilai asli dari KANWIL DEPDIKNAS belum keluar, dapat menggunakan salinan nilai STK dan keterangan lulus pengganti STTB dari sekolah (dokumen sementara)


--------------------------------------------------------------------------------
PROSEDUR PENDAFTARAN dan SELEKSI
--------------------------------------------------------------------------------

Dibuka pada 26 Mei dan ditutup pada tanggal 8 Juli.

Hanya pelamar yang memenuhi persyaratan yang dapat mengambil formulir yang tersedia di Kedutaan Besar Jepang dan Konsulat-konsulat Jepang di Surabaya, Medan dan Makassar (alamat).Formulir dapat dikirimkan kepada mereka yang tinggal di luar JABODETABEK (lihat bawah) atau di-download.

Formulir harus diserahkan ke Kedutaan Besar Jepang, bukan ke Konsulat Jenderal Jepang, lengkap dengan nilai STK, rapor kelas 3 semester terakhir, dan STTB paling lambat tanggal 8 Juli 2005.

Pelamar yang mengambil formulir langsung di Kedutaan Besar Jepang, harus mengembalikan dalam 3 hari kerja.

Bagi mereka yang lolos pra-seleksi (seleksi dokumen) akan dipanggil untuk mengikuti seleksi ujian tertulis. Materi ujian tertulis:
Matematika dan Kimia/ Fisika (seluruh soal ujian dalam bahasa Inggris)

Mereka yang nilainya baik pada waktu ujian tertulis akan dipanggil untuk wawancara (dalam bahasa Indonesia). Bagi mereka yang sudah pernah belajar bahasa Jepang akan diadakan ujian tertulis kemampuan bahasa Jepang. Bagi yang lulus wawancara akan direkomendasikan ke Monbukagakusho.

Mereka yang lolos seleksi di Monbukagakusho akan menjadi penerima beasiswa. Keputusan dari Monbukagakusho akan dikirim ke Kedutaan Besar Jepang pada bulan Januari dan akan diteruskan kepada pelamar.

KHUSUS UNTUK YANG TINGGAL DI LUAR JABODETABEK

Formulir bisa dikirimkan kepada mereka yang memenuhi persyaratan di atas.

Kirimkan surat permohonan yang ditujukan kepada Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang paling lambat kami terima tanggal 24 Juni 2005.

Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang
Jl. M.H. Thamrin No. 24, Jakarta 10350, INDONESIA.


atau dikirimkan melalui fax ke (021) 3192-4820



Lampirkan fotokopi: STK, rapor kelas 3 semester terakhir dan STTB.
Apabila nilai asli dari KANWIL DEPDIKNAS belum keluar, dapat menggunakan salinan nilai STK dan keterangan lulus pengganti STTB dari sekolah (dokumen sementara)

Cantumkan pada surat lamaran :


Nama lengkap

Tempat, tanggal lahir

Alamat lengkap dan nomor telepon/ HP agar dapat dihubungi jika diperlukan.

Tuliskan Program yang akan diikuti (PROGRAM COLLEGE OF TECHNOLOGY/D-3) dan 3 (tiga) bidang studi yang ingin dipelajari.

Pada saat mengirimkan kembali formulir ke Kedutaan, lampirkan Fotokopi STK, Rapor kelas 3 semester terakhir dan STTB.


--------------------------------------------------------------------------------
FASILITAS YANG DIDAPAT
--------------------------------------------------------------------------------

Beasiswa yang diberikan penuh dan tanpa ikatan dinas

Tiket kelas ekonomi p.p Indonesia (Jakarta) - Jepang

Bebas biaya ujian masuk, biaya kuliah dan matrikulasi

Tunjangan kedatangan sebesar ¥ 25.000 diberikan pada saat tiba di Jepang

Tunjangan bulanan sebesar ¥ 135.000 per bulan (ada kemungkinan mengalami perubahan)

Setiap penerima beasiswa akan diikutsertakan dalam asuransi kesehatan nasional Jepang dan program subsidi biaya kesehatan.

Peserta disediakan asrama yang pembayarannya diatur sendiri oleh penerima beasiswa.

--------------------------------------------------------------------------------
CATATAN
--------------------------------------------------------------------------------

Lulusan dari college of technology (D-3) bisa meneruskan ke universitas (S-1) sebagai siswa tahun ketiga. Namun untuk melanjutkan beasiswa, tergantung pada prestasi dan hasil seleksi. Para siswa tentunya harus mengikuti ujian masuk dan masa perpanjangan beasiswa maksimal 2 tahun.


Selanjutnya...

Jepang: Penataran Guru - Teacher Training

Informasi Beasiswa Monbukagakusho
Program Teacher Training (Penataran Guru) 2006
--------------------------------------------------------------------------------

Program ini dirancang khusus bagi para guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran sesuai dengan bidangnya. Mereka akan diberikan pelatihan antara lain dalam cara mengajar, pembuatan kurikulum yang lebih efektif dan menarik minat siswa dan lain-lain. Program ini adalah program non-gelar dan lama belajar adalah 1 tahun 6 bulan (termasuk belajar bahasa Jepang selama 6 bulan) dimulai dari Oktober 2006.
(catatan : Semua bidang studi ditawarkan kecuali untuk bidang bahasa Indonesia, bahasa Arab, bahasa daerah, perhotelan dan pendidikan agama.)

Download : Formulir pdf 131KB(doc 93KB)
(contoh penulisan formulir dapat dilihat di sini)


--------------------------------------------------------------------------------
PERSYARATAN
--------------------------------------------------------------------------------

Pelamar harus seorang warga negara Indonesia yang sehat jasmani dan rohani.

Pelamar adalah seorang guru yang masih aktif mengajar di sekolah formal (SD, SLTP, SLTA) baik negeri maupun swasta

Pelamar adalah seorang guru yang berpengalaman mengajar selama minimal 5 tahun di sekolah formal (SD, SLTP, SLTA), baik negeri maupun swasta.

UMUR

Pelamar harus berusia di bawah 35 th pada tanggal 1 April 2006.

AKADEMIK

Pelamar harus telah menyelesaikan S-1 atau D-4.

KEMAMPUAN BAHASA

Pelamar tidak harus menguasai bahasa Jepang, kecuali untuk para guru Bahasa Jepang.
Seluruh pelamar harus bersedia belajar bahasa Jepang karena merupakan bahasa pengantar di universitas di Jepang


--------------------------------------------------------------------------------
DOKUMEN YANG HARUS DIPERSIAPKAN
PADA SAAT AKAN MELAMAR
(Dokumen yang tidak lengkap tidak akan kami terima)
--------------------------------------------------------------------------------

Formulir (dapat di-download dari atas)
(contoh penulisan formulir dapat dilihat di sini)

Pasfoto (harus ditempel pada formulir)

Fotokopi Ijasah.

Fotokopi Transkrip Nilai.

Surat Keterangan dari tempat mengajar yang menjelaskan bahwa pelamar adalah staf pengajar yang masih aktif mengajar dan disetujui untuk mengikuti program beasiswa ini.

Surat Rekomendasi dari atasan mengenai pribadi pelamar.

Catatan: Seluruh dokumen harus ditulis dalam bahasa Inggris atau Jepang


--------------------------------------------------------------------------------
PROSEDUR PENDAFTARAN
--------------------------------------------------------------------------------

Dibuka pada 26 Oktober 2005 dan ditutup 31 Januari 2006.

Hanya pelamar yang memenuhi persyaratan yang dapat mengambil formulir yang tersedia di Kedutaan Besar Jepang dan Konsulat-konsulat Jepang di Surabaya, Medan dan Makassar (alamat).

Formulir yang telah diisi dan dokumen-dokumen lainnya dapat langsung diserahkan /dikirim ke Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta.

Pelamar yang berstatus pegawai negeri, harus tetap melapor dan menyerahkan fotokopi formulir kepada Biro Kerjasama Luar Negeri (BKLN) Departemen Pendidikan Nasional.

Bagi peserta yang pegawai negeri harus segera disahkan oleh Sekretariat Negara RI (SEKNEG)


--------------------------------------------------------------------------------
TAHAP PENYELEKSIAN
--------------------------------------------------------------------------------

Ujian tulis bahasa Inggris pada tanggal 15 Februari 2006

Bagi guru bahasa Jepang, ditambah ujian tulis bahasa Jepang

Bagi yang nilainya baik pada waktu ujian tulis akan dipanggil untuk ujian wawancara dan bersedia mengikuti wawancara di Jakarta.

Bagi yang lulus ujian wawancara akan direkomendasikan ke Monbukagakusho

Mereka yang lolos seleksi di Monbukagakusho akan menjadi penerima beasiswa


--------------------------------------------------------------------------------
FASILITAS YANG DIDAPAT
--------------------------------------------------------------------------------

Beasiswa yang diberikan penuh dan tanpa ikatan dinas

Tiket kelas ekonomi p.p Indonesia (Jakarta) - Jepang

Bebas biaya ujian masuk, biaya kuliah dan uang pendaftaran

Tunjangan kedatangan sebesar ¥ 25.000 diberikan pada saat tiba di Jepang

Tunjangan bulanan sebesar ¥ 175.000 per bulan (ada kemungkinan mengalami perubahan)

Setiap penerima beasiswa akan diikutsertakan dalam asuransi kesehatan nasional Jepang dan program subsidi biaya kesehatan.

Peserta disediakan asrama yang pembayarannya diatur sendiri oleh penerima beasiswa.


--------------------------------------------------------------------------------
CATATAN HARUS DIBACA
--------------------------------------------------------------------------------

Tidak semua pelamar dapat mengikuti ujian tertulis. Hanya mereka yang nilainya memenuhi standar ujian tertulis yang akan dipanggil seleksi wawancara.


Selanjutnya...

Jepang: Beasiswa Monbusho

Oleh Amwibowo

Beasiswa ini dinamakan Monbusho Research Student, sebab pada dasarnya beasiswa diberikan untuk program research student (program non gelar selama 1.5 atau 2 tahun saja, tergantung Monbusho recommended by Embassy atau recommended by University). Jadi penerima beasiswa ini pada awalnya diberikan hanya untuk 1.5 th atau 2 th buat Research Student (program Non Gelar). Tetapi selama 1.5 th atau 2 th itu jika penerima beasiswa bisa masuk program S2 ataupun S3, beasiswa akan diperpanjang dan statusnya jadi beasiswa S2 atau beasiswa S3.


Untuk mendapatkan beasiswa monbusho research student ini ada 2
macam :
1. Monbusho Recommended by Embassy (di Indonesia, dikenal dengan nama Monbusho G to G)
2. Monbusho Recommended by University (di Indonesia, dikenal dengan nama Monbusho U to U) untuk selanjutnya sebut aja beasiswa Monbusho G to G dan Mombusho U to U (tapi ingat istilah ini hanya ada di Indonesia).

Cara untuk mendapatkan beasiswa Monbusho Research Student :
1. Untuk mendapatkan beasiswa Monbusho G to G untuk mendapatkan beasiswa ini, pelamar bisa menghubungi Kedutaan Besar Jepang di Jakarta. Tetapi syarat mutlak yang mesti dipenuhi adalah bahwa pelamar harus statusnya PNS (pegawai Negeri Sipil) atau karyawan BUMN. Selain tersebut tidak bisa mendaftar. Pihak
kedutaan besar Jepang telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia (dalam hal ini pemerintah Indonesia memohon kepada pihak Kedutaan Jepang agar pelamar hanya diperbolehkan khusus untuk PNS atau karyawan BUMN). Sebenarnya Pihak Monbusho (Ministry of Education, Science, Sports and Culture JAPAN) tidak mensyaratkan demikian, hanya pemerintah Indonesia saja yang menginginkannya. Jadi kita tidak menjumpai syarat-syarat demikian di berbagai negara lain seperti : China, Korea, Malaysia. Thailand, Philipina, Perancis, Kroasia, German, USA, Inggris, Mesir, Iran dll.

Persyaratan lain, sistem seleksi diatur oleh masing-masing Kedutaan Besar Jepang di negara yang bersangkutan. Beasiswa Monbusho G to G ini untuk Indonesia quotanya sekitar 50 orang, dan biasanya jatah buat PNS dari Departemen Pendidikan (dalam hal ini dosen) sekitar 35 orang dan 15 orang dari Departemen lain atau dari BUMN. Bagi yang berhasil lulus atau berhasil mendapatkan beasiswa ini, maka penerima akan mendapatkan beasiswa research student selama jangka waktu 2 tahun (non gelar). Dalam masa research student tersebut di universitas jepang yang dipilihnya, mereka sekolah bahasa jepang, dan persiapan untuk ujian masuk S2 bagi yang ingin melanjutkan program S2 dan ujian masuk S3 bagi yang ingin melanjutkan program S3. Ujian masuk universitas diatur oleh masing-masing universitas yang dipilih. Ada universitas jepang yang tiap setengah tahun ngadakan ujian masuk, ada juga setiap tahun sekali ujian masuknya. Jika dalam tahun pertama atau
pertengahan tahun pertama saudara lulus ujian masuk S2 atau S3 maka status beasiswa research student yang masa waktunya masih lebih akan otomatis di cancel (dihentikan) dan saudara di daftar sebagai penerima beasiswa S2 (dua tahun lagi, buat yang akan masuk S2) dan S3 (tiga tahun lagi, buat yang akan masuk S3). Tetapi jika dalam masa research student tsb saudara gagal masuk ujian pertama, maka saudara bisa mengikuti ujian masuk ke dua dan ketiga sampai masa research habis. Jika sampai masa research student habis dan
saudara belum bisa masuk ujian, maka saudara di pulangkan. Untuk yang masuk S2, setelah saudara menyelesaikan program Master, dan jika saudara berkeinginan untuk melanjutkan program S3 maka saudara bisa memperpanjang beasiswa itu untuk masuk program S3 (dan beasiswa akan diperpanjang lagi 3 tahun ke depan).

Informasi mengenai syarat-syarat beasiswa ini (silahkan klick disini).

2. Untuk mendapatkan beasiswa Monbusho U to U Bagi yang bukan PNS atau karyawan BUMN, yang sudah jelas-jelas nggak bisa ikut Monbusho G to G, jangan kuatir ada cara lain untuk mendapatkan beasiswa Monbusho yaitu beasiswa Monbusho U to U (tapi ini istilah di Indonesia saja) untuk istilah di Jepangnya,
Monbusho Recommended by University (artinya universitas Jepang merekomendasikan calon ke Monbusho). Sebenarnya rekomendation diberikan oleh Professor Jepang yang diteruskan ke Universitasnya dan Universitas merekomendasikan ke Monbusho.

Lalu bagaimana cara untuk mendapatkannya ?

Kontak salah satu Professor Jepang yang sesuai bidang anda, dan mulailah kenalan-kenalan baik lewat e-mail, surat pos, Facsimile, maupun telepon. Pertama katakan bahwa saudara tertarik/interest dengan research topik di lab. Profesor tersebut, dan katakan juga bahwa saudara pengen sekali gabung dengan lab. tsb untuk
melanjutkan study master atau doktor. Dalam surat perkenalan pertama itu sedapat mungkin saudara menyertakan CV, ringkasan riset yang pernah saudara kerjakan dan rencana riset/tema riset yang ingin saudara lakukan. Setelah menjalin beberapa kali kontak dengan Professor (artinya kalau Professor sudah OK untuk menerima saudara) maka tanyakan ada kemungkinan dia mencalonkan (merekomendasikan ) orang asing untuk mendapatkan beasiswa Monbusho nggak. Saat saudara tanya tentang beasiswa Monbusho ke Professor tersebut, biasanya saudara di anjurkan untuk mengikuti Monbusho yang lewat Embassy di negara masing-masing, setelah saudara berhasil, saudara bisa ngontak Professor tersebut lagi untuk membimbing saudara. Memang jawaban seperti diatas sering sekali diucapkan oleh Professor Jepang. Ada kemungkinan bahwa Professor sibuk dan nggak mau ngurus (sebab untuk apply monbusho recommended by university, Professor lah yang sibuk sekali mulai dari ngambil application ke Foreign Student Office di Universitasnya, terus Professor mengirimkan application itu ke calon mahasiswa, dan setelah diisi oleh calon mahasiswa, terus Professor memberikan application itu ke Foreign Student Office lagi setelah dia ngasih rekomendasi). Kemungkinan lainnya adalah
bahwa Professor itu tidak tahu bagaimana cara apply Monbusho recommended by University, mereka hanya tahu cuman dari Embassy saja. Dalam hal ini Saudara harus dengan hati-hati menjelaskan bahwa Professor punya hak untuk merekomendasikan mahasiswa asing untuk mendapatkan beasiswa Monbusho dan bisa ditanyakan ke Foreign Student Office Universitasnya.

Dalam mengontak Professor Jepang usahakan Professor yang ada di universitas negeri. Universitas negeri dapat jatah beasiswa Monbusho besar sekali. Universitas-universitas negeri yang terkenal misalnya :
The University of Tokyo http://www.u-tokyo.ac.jp/
Tokyo Institute of Technology http://www.titech.ac.jp/
Kyoto University http://www.kyoto-u.ac.jp/
Tsukuba University http://www.tsukuba.ac.jp/
Osaka University http://www.osaka-u.ac.jp/
Nagoya University http://www.nagoya-u.ac.jp/
Tidak jarang juga Professor negeri yang tidak tahu tentang beasiswa Monbusho recommended by University.

Surat perkenalan pertama ke Professor Jepang kadang-kadang tidak di jawab. Banyak kemungkinannya, antara lain Professor tersebut tidak bagus Englishnya sehingga untuk membalas dalam bahasa Inggris dia butuh waktu lama, padahal dia sibuk sekali. Kemungkinan lain di lab. Professor tersebut udah penuh, artinya tidak bisa menampung lagi mahasiswa baru. Tapi jangan kuatir masih ada ribuan Professor-professor yang tersebar di seluruh Universitas di Jepang, silahkan saudara mencoba untuk kontak ke Professor lainnya.

Cara yang terbagus adalah jika kenalan dengan Professor Jepang dilakukan pada saat ketemu di Conference, Scientific meeting, Kunjungan-kunjungan lab, atau pas ada kerja sama sehingga Professor Jepang datang ke Indonesia. Kalau ada kesempatan seperti itu, bisa saudara manfaatkan sebaik-baiknya.

Jika semuanya udah OK, dalam arti Professor sanggup menguruskan beasiswa Monbusho, maka Professor lah yang sibuk. Mulai dari ngambil application di Foreign Student Office di Universitasnya, terus ngirim application itu ke saudara (setelah saudara isi lengkap, saudara diharapkan ngembalikan ke Professor lagi), terus Professor ngembalikan lagi application yang sudah saudara isi lengkap ke Foreign Student Office dengan Professor tsb menyertakan rekomendasi bahwa saudara diterima di lab-nya. Akhirnya Foreign Student Office merekomendasikan candidate ke Monbusho. Setelah diproses oleh Monbusho hasil pengumumannya di
beritahukan ke Universitas, dan Universitas memberitahu ke Professor bahwa calon yang direkomendasikan oleh Professor tsb berhasil. Barusan setelah itu Professor memberi tahu saudara. Segala urusan mengenai kedatangan dan penjemputan saudara di urus oleh Professor.

Setelah dapat pemberitahuan bahwa saudara dinyatakan sukses sebagai penerima beasiswa Monbusho, saudara akan mendapatkan sertifikat pernyataan bahwa saudara berhak menerima beasiswa Monbusho untuk research student selama 1.5 tahun. Setelah mendapatkan beasiswa research student, maka proses berikutnya sama
persis dengan beasiswa Monbusho G to G. Hanya waktu research student beasiswa monbusho U to U cuman 1.5 tahun.

Dalam masa research student tersebut saudara harus belajar bahasa jepang, dan persiapan untuk ujian masuk S2 bagi yang ingin melanjutkan program S2 dan ujian masuk S3 bagi yang ingin melanjutkan program S3. Ujian masuk universitas diatur oleh masing- masing universitas yang dipilih. Ada universitas jepang yang tiap setengah tahun ngadakan ujian masuk, ada juga setiap tahun sekali ujian masuknya. Jika dalam tahun pertama atau pertengahan tahun pertama saudara lulus ujian masuk S2 atau S3 maka status beasiswa research student yang masa waktunya masih lebih akan otomatis di cancel (dihentikan) dan saudara di daftar sebagai penerima
beasiswa S2 (dua tahun lagi, buat yang akan masuk S2) dan S3 (tiga tahun lagi, buat yang akan masuk S3). Tetapi jika dalam masa research student tsb saudara gagal masuk ujian pertama, maka saudara bisa mengikuti ujian masuk ke dua dan ketiga sampai masa research habis. Jika sampai masa research student habis dan
saudara belum bisa masuk ujian, maka saudara di pulangkan. Untuk yang masuk S2, setelah saudara menyelesaikan program Master, dan jika saudara berkeinginan untuk melanjutkan program S3 maka
saudara bisa memperpanjang beasiswa itu untuk masuk program S3 (dan beasiswa akan diperpanjang lagi 3 tahun ke depan).

Nah kesempatan ini, yang bisa di dapat oleh setiap orang tanpa
kecuali (tidak harus PNS ataupun karyawan BUMN). Disamping tidak
ada quota kita bisa meminta rekomendasi dari berbagai pilihan
banyak Professor-Professor Jepang yang tersebar di seluruh
universitas Jepang. Dan prosedur beasiswa ini tidak ada
hubungannya dengan Kedutaan Jepang di Indonesia. Hanya saja jika
saudara diterima beasiswa ini pihak kedutaan jepang mengharapkan
saudara untuk melapor bahwa saudara di terima beasiswa monbusho.


Beasiswa Monbusho recommended by university di TOKYO INSTITUTE OF
TECHNOLOGY (TIT)
Ini adalah sebagai contoh cara apply beasiswa Monbusho U to U di
TIT.
Formulir beasiswa monbusho U to U ini bisa di dapat di Foreign
Student Office TIT sekitar bulan Desember, tetapi yang berhak
mengambil hanya Professor TIT saja, mahasiswa tidak diperbolehkan.
Formulir harus diserahkan ke Foreign Student Office TIT paling
lambat 31 Maret, setelah formulir diisi lengkap oleh applicant dan
sudah di kasih rekomendasi oleh Professor TIT. Penyerahan formulir
ke Foreign Student Office hanya bisa dilakukan oleh Professor TIT.
Aplicant tidak diperbolehkan menyerahkan application langsung.
Pihak Foreign Student Office TIT akan merekomendasikan calon ke
Monbusho sekitar pertengahan April. Monbusho akan menyeleksi dan
menginformasikan ke Pihak Foreign Student Office TIT pada
pertangahan Agustus. Awal Oktober calon mahasiswa diharapkan
kedatangannya ke Jepang. Semua urusan eligibility untuk pengurusan
VISA, tiket pesawat ke Jepang diurus semua oleh Foreign Student
Office TIT.

Untuk universitas lain seperti The University of Tokyo, Kyoto
University dll, deadline penyerahan application, pengumuman serta
tata caranya berbeda dengan TIT. Setiap universitas punya aturan
yang berbeda-beda.


Perbedaan Beasiswa Monbusho G to G dengan Monbusho U to U
1. Saat pengajuan (saat apply)
Untuk Monbusho G to G, pengajuannya di Kedutaan Jepang
(Jakarta), proses seleksi di atur oleh pihak kedutaan Jepang.
Syarat utamanya adalah harus PNS atau karyawan BUMN
Untuk Monbusho U to U, pengajuannya ke Professor Jepang dan
diteruskan ke Universitas Jepang. Tidak ada persyaratan khusus
untuk mendapatkan beasiswa ini (tidak harus PNS atau karywana
BUMN).
2. Seleksi
Untuk Monbusho G to G, seleksi diadakan oleh kedutaan Jepang.
seleksi tahap pertama penyeleksian dari dokumen-dokumen yang
diserahkan pada saat aply, seleksi berikutnya adalah wawancara.
Untuk Monbusho U to U, tidak ada sistem seleksi, jika Professor
sudah OK (dalam arti ngasih rekomendasi), maka universitas akan
melanjutkan untuk merekomendasikan ke Monbusho. Tetapi jika di
universitas tsb terlalu banyak permintaan dari Professor (jumlah
Professor yang apply banyak) maka universitas mengadakan seleksi,
biasanya seleksi di dasarkan pada kesenioritasan Professor. Untuk
itu, usahakan nyari Professor yang senior, yang sudah Full
Professor bukan yang Associate Professor. Hal ini untuk menjaga
kemungkinan adanya kejadian diatas.
3. Jangka waktu research student
Untuk Monbusho G to G , jangka waktu beasiswa research student
adalah 2 tahun
Untuk Monbusho U to U , jangka waktu beasiswa research student
adalah 1.5 tahun
4. Pengurusan keberangkatan ke Jepang
Untuk Monbusho G to G, pengurusan keberangkatan ke Jepang di
urus atau dibantu oleh pihak kedutaan Jepang. Kedatangan di Jepang
di jemput dan diatur oleh AIEJ (Association International
Education Japan).
Untuk Monbusho U to U, pengurusan keberangkatan ke Jepang di
urus sendiri, tidak ada hubungan dengan kedutaan Jepang, hanya
pihak kedutaan Jepang meminta laporan data tentang calon sebelum
keberangkatan. Dan kedatangan di Jepang di jemput atau diurus oleh
Professornya.

Persamaan Beasiswa Monbusho G to G dengan Monbusho U to U
Setelah sampai di Universitas Jepang, semua sama. Hak-hak yang
diperoleh oleh penerima beasiswa monbusho G to G dengan hak yang
diterima oleh penerima beasiswa monbusho U to U adalah sama. Hak-
haknya antara lain :
1. Tiket pesawat pulang - pergi dari negara asal ke Jepang
2. Uang kedatangan pertama kali di Jepang sebesar 25.000 yen
3. Uang beasiswa perbulan 185.500 yen
4. Bebas biaya ujian masuk universitas, matrikulasi dan biaya
kuliah
5. Tunjangan bagi yang tinggal di apartemen
6. Tunjangan untuk scientific meeting, travellling.
7. Perpanjangan beasiswa dari research student status ke program
master atau doktor, dan juga perpanjangan beasiswa dari master ke
doktor.


Selanjutnya...

Jepang: S2 untuk PNS

Kategori: Beasiswa PNS luar negeri s2 Jepang

Beasiswa bagi Pegawai Negeri Sipil untuk Gelar Master di Jepang
(Bantuan Hibah Jepang)

1. Lamaran untuk program beasiswa belajar di Jepang dengan bantuan hibah Jepang, akan mulai dibuka pada tanggal 13 September 2005. Beasiswa ini berdasarkan gProyek Beasiswa Pengembangan Sumberdaya Manusiah yang dananya didukung oleh bantuan hibah Pemerintah Jepang untuk Pemerintah Indonesia. Program beasiswa kali ini merupakan tahun keempat dan mereka yang menerima beasiswa ini akan mulai menempuh pendidikan di Jepang pada Juli 2006.


2. Sasaran beasiswa ini adalah pegawai negeri sipil (PNS) di tingkat pusat dan daerah (termasuk dosen). Dengan program beasiswa ini akan diterima 30 orang PNS serta dosen guna melanjutkan pendidikan program master (S-2) di Jepang dalam 7 bidang ilmu, yaitu Administrasi Negara, Kebijaksanaan Publik, Hukum, Ekonomi, Manajemen, Hubungan Internasional dan Teknologi Informasi. Mereka akan diterima di sejumlah universitas, antara lain Universitas Hitotsubashi (Kebijaksanaan Publik dan Ekonomi), Universitas Tsukuba (Hubungan Internasional), Universitas Waseda (Manajemen dan Teknologi Informasi), serta universitas lainnya.

3. Syarat-syarat untuk mengajukan lamaran adalah sebagai berikut:
(a) Warga Negara Indonesia
(b) Pada tanggal 1 April 2006, usia tidak lebih dari 40 tahun
(c) Mempunyai stasus sebagai Pegawai Negeri Sipil termasuk dosen
(d) Telah bekerja lebih dari 2 tahun
(e) Telah mempunyai gelar S-1

4. Dokumen lamaran dapat diperoleh dengan melakukan download dari situs (website) JICE (http://sv2.jice.org/jds/). Dokumen lamaran juga dapat diperoleh di Kantor Proyek JICE JDS Indonesia, Kedutaan Besar Jepang, Konsulat Jenderal Jepang di Makassar, Medan dan Surabaya, Kantor Perwakilan JICA Indonesia, Sekretariat Negara, Kantor-kantor Pemerintah (Departemen) dan Universitas-universitas Negeri. Dokumen lamaran harus diserahkan kembali kepada Kantor Proyek JICE JDS Indonesia sebelum pukul 17:30, hari Selasa tanggal 6 Desember 2005.

Keterangan mengenai beasiswa ini dapat diperoleh di alamat berikut:
[Kantor Proyek JICE JDS Indonesia]
Lantai 12, Sayap-Selatan, Menara Cakrawala (Skyline Building)
Jl. MH. Thamrin No.9
Jakarta 10340
Tel: 021-3983-3206/3207
Jam Kerja: 08:30 - 12:30 & 13:30 - 16:30, Senin s/d Jumat.



Selanjutnya...

Beasiswa dan Studi di Jepang

Kategori: Beasiswa dan info seputar studi/kuliah/belajar di Jepang

Beasiswa biasanya hanya menanggung sebagian dari biaya kuliah atau biaya hidup saja sedangkan beasiswa yang menanggung keseluruhan biaya selama studi di Jepang sangat jarang. Oleh karena itu, pertimbangkanlah dengan baik berapa biaya keseluruhan untuk belajar dan hidup di Jepang serta rencanakanlah secara tepat tanpa harus tergantung pada beasiswa.


Berdasarkan angket atas biaya hidup mahasiswa asing biaya sendiri yang dibuat oleh JASSO bulan Maret 2004, diperoleh data bahwa sekitar 44,4% mahasiswa asing dengan biaya sendiri ini ditunjang dengan beasiswa yang besarnya rata-rata sekitar ¥60.000 per bulan. Dan menurut data Association for the Promotion of Japanese Language Education per Oktober 2003 sekitar 15% dari siswa lembaga pendidikan Bahasa Jepang mendapat beasiswa dengan besar sekitar ¥43.117 per bulan.

Jenis beasiswa berdasarkan pengajuan permohonan terdiri dari beasiswa yang dapat diajukan sebelum kedatangan ke Jepang dan setelah kedatangan di Jepang, tetapi umumnya pengajuan permohonan beasiswa ini harus diajukan setelah kedatangan di Jepang. Berdasarkan jenis penerima, beasiswa umumnya diperuntukkan bagi mahasiswa di universitas, peneliti atau jenjang yang lebih tinggi sedangkan untuk mahasiswa college, siswa lembaga pendidikan Bahasa Jepang, mahasiswa pendengar dan pengumpul kredit, serta mahasiswa peneliti sangat sedikit. Seleksi penerimaan beasiswa meliputi seleksi dokumen, ujian tulis bidang studi dan ilmu pengetahuan, kemampuan bahasa, wawancara dsb. Silakan cari informasi lengkap melalui bagian mahasiswa asing di universitas di Jepang sebab hampir semua pendaftaran harus dilakukan melalui kampus tempat mahasiswa asing tsb belajar di Jepang. Di samping bantuan keuangan, bantuan ekonomi juga bisa dalam bentuk pengurangan biaya kuliah atau bantuan materi lainnya.

1. Beasiswa yang bisa dilamar dari luar Jepang sebelum kedatangan di Jepang

JENIS BEASISWA TARGET /JUMLAH LEMBAGA JUMLAH/BULAN INFORMASI DETIL
Pemerintah Jepang
Monbukagakusho = MEXT Rekomendasi
Kedubes Jepang Research student / Teacher Training ¥175.000 Kedubes/Konjen Jepang http://www.id.emb-japan.go.jp/top_id.html
S-1/D-3/D-2/ Japanese Studies ¥135.000
Young Leaders Program ¥262.000
Rekomendasi universitas di Jepang Research Student ¥175.000 Universitas asal
Japanese Studies ¥135.000
Program reservasi dari MEXT
untuk mahasiswa asing biaya sendiri Peserta EJU terbaik yang akan belajar di Specialized Training College./Junior College/Universitas ¥50.000 JASSO
Lembaga swasta 11 lembaga swasta ¥149.000
(Rata-rata) Lembaga ybs
Program studi jangka pendek (Penerimaan) Siswa program pertukaran antar universitas ¥80.000 Universitas asal


2. Beasiswa yang bisa dilamar di Jepang setelah kedatangan di Jepang

JENIS BEASISWA TARGET/JUMLAH LEMBAGA JUMLAH/BLN INFORMASI DETIL
Pemerintah Jepang Monbukagakusho = MEXT Perekrutan di Jepang Research Student ¥175.000 Universitas di Jepang
S-1 ¥135.000
“Honors Scholarship” bagi mahasiswa asing biaya sendiri dari Monbukagakusho * Program persiapan masuk universitas* Siswa D-2/D-3/S-1* Siswa Bekka* Siswa junior college ¥50.000
Research Student/S-2/S-3 ¥73.000
Pemerintah daerah di Jepang 63 lembaga ¥27.222
(rata-rata) Lembaga ybs atau universitas di Jepang # 1
Lembaga swasta 156 lembaga ¥72..322
(rata-rata) Lembaga ybs atau universitas di Jepang # 1
Universitas # 2 - Universitas di Jepang
Pengurangan biaya kuliah 417 yayasan (tahun 2003) -


# 1 : Ditentukan oleh setiap lembaga
# 2 : Konfirmasikan ke universitas atau Pusat Informasi JASSO perihal universitas pemberi beasiswa.

Daftar lembaga pemberi beasiswa bisa dilihat di http://www.jasso.go.jp/

Sumber: JASSO


Selanjutnya...

Pertukaran Pelajar Jepang

Kategori: info Beasiswa student exchange (pertukaran pelajar) ke jepang

Pertukaran Pelajar
oleh : Muhamad Sahlan

Program pertukaran mahasiswa (student exchange) merupakan salah satu program dari pemerintahan Jepang dalam mengembangkan promosi perguruan tingginya kepada masyarakat dunia. Indonesia merupakan salah satu negara yang dijadikan tujuan promosi tersebut.


Pemerintahan Jepang banyak menawarkan program student exchange kepada perguruan-perguruan tinggi yang ada di Indonesia diantaranya adalah ITB, IPB, UGM, dan lain-lain. Untuk perguran tinggi ITB, pada khususnya banyak program yang ditawarkan yang menyangkut program pertukaran mahasiswa ini diantaranya adalah, Japanese Universities Study of Sience and Technology (JUSST) yang ditawarkan oleh The University of Elecro-Communications(UEC:red), yang setiap tahunnya sekitar 4 orang mahasiswa yang diikutsertakan dalam program ini, Young Scientist Exchange Program (YSEP) dan TATO (singkatannya lupa) yang ditawarkan Tokyo Institute of Technology dengan jumlah 2 orang untuk YSEP dan satu orang untuk program TATO(untuk program ini jenis beasiswanya berbeda dengan yang lainnya, beasiswa SATO), serta program pertukaran mahasiswa yang khusus perdepartment seperti Teknik Geodesi, Teknik Kimia, Teknik Elektro dan yang lainnya, yang hampir tiap tahun mengirimkan salah satu mahasiswanya untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa tersebut. Khusus untuk Teknik Kimia ada seorang dosen yang langsung menjalin kerjasama dengan salah satu perguruan tinggi di Jepang, yang salah satu bimbingannya akan dikirimkan selama setahun ke jepang.

Mengenai beasiswa yang diperoleh hampir seluruh peserta program pertukaran mahasiswa ini memperoleh beasiswa dari AIEJ(Association of International Education Japan :red) sebesar 80.000 yen, dengan uang akomodasi pada awal kedatangan 25.000 yen.

Adapun cara untuk mengikuti kegiatan ini bermacam-macam, untuk program JUSST di pengseleksian pesertanya diselenggarakan oleh UEC sendiri, jadi para calon peserta hanya mengirimkan document yang diperlukan kepada International Student Office(ISO:red) di ITB, dan ISO yang akan mengirim ke ISO-UEC. Document yang paling ditekankan dan paling berpengaruh dalam penilaiannya adalah Indeks Prestasi. Sedangkan untuk program YSEP dan TATO penseleksiannya terdiri dari dua tahap penseleksian di ITB dan penseleksian document di titech(Tokyo Institute of Technology :red) itu sendiri, dan point yang paling ditekankan adalah disamping indeks prestasi juga ada tidaknya professor yang membimbing si calon peserta tersebut akan menjadi point yang berpengaruh diterima atau tidaknya si calon peserta tersebut. Untuk teknik geodesi yang dikirim adalah mahasiswa terbaiknya saja, karena ini menyangkut kerjasama antar departement. Untuk teknik kimia tergantung dari dosen yang mempunyai hubungan dengan perguruan tinggi yang ada di Jepang itu sendiri, sedangkan untuk teknik elektro yang ke Nagoya University masih belum paham.

Waktu untuk mengajukan diri menjadi salah seorang calon program pertukaran mahasiswa ini yaitu antara bulan April dan Mei, sedangkan pengumumannya sekitar bulan Juli.

Sedangkan kegiatan yang dilakukan oleh setiap program berbeda-beda, untuk program JUSST, programnya dibagi menjadi dua bagian. Pertama untuk program penelitian dan yang kedua adalah program perkuliahan, bahasa pengantar perkuliahan adalah bahasa Inggris. Sedangkan untuk program YSEP dan SATO adalah program hanya penelitian saja, begitu juga untuk program antar perdepartment programnya hanya kerjasama penelitian saja. Khusus untuk program JUSST meskipun pada awal keberangkatannya tidak mempunyai laboratorium, tapi kalau yang master atau undergraduate 4th years bisa mencari professor ketika program berlangsung.

Untuk peserta program pertukaran mahasiswa, karena beasiswanya yang relatief sedikit, dan ini merupakan program pertukaran mahasiswa yang notabene bukan hanya untuk belajar bidangnya saja, tapi juga meliputi pembelajaran mengenai budaya dan yang lainnya, maka disarankan membuat proposal pribadi sebagai pemenuhan kebutuhan anggaran pribadi selama hidup dijepang, terlebih terhadap orang yang hidup di daerah Tokyo, dengan beasiswa tersebut diperhitungkan tidak akan cukup untuk hidup di Tokyo, terkecuali kalau tinggal di International House.

Penulis adalah Mahasiswa pertukaran pelajar program JUSST 2002-2003 di University of Electro-Communication

Sumber


Selanjutnya...

Tip Mencari Beasiswa di Jepang

Satu hal yang saya sayangkan, bahwa angan-angan untuk kuliah di luar negeri tidak mendominasi di hati-hati teman-teman SMA saya saat itu. Beberapa di antaranya bahkan sudah enggan saat saya ajak untuk mencari informasi beasiswa. Belakangan hari, saat saya ikut seleksi suatu beasiswa, saya juga tidak merasa bahwa finalis-finalis yang ada saat itu benar-benar sungguh-sungguh ingin bisa kuliah di luar negeri. Namun sebaliknya saya juga salut dengan alumni-alumni dari sebuah SMA yang sangat bersemangat bersama-sama mencari informasi-informasi tawaran-tawaran beasiswa yang ada.

Strategi Mencari Beasiswa di Jepang

Danardono Dwi Antono
Mahasiswa Program Doktor di Tokyo University

Lulus SMA, mendapat kesempatan studi ke luar negeri dengan beasiswa yang cukup merupakan impian sejak kecil. Apalagi dengan beasiswa itu kami tidak hanya dapat hidup layak dan mandiri di luar negeri, tapi juga bisa mempunyai kesempatan untuk jalan-jalan, mencicipi teknologi baru dan menambah wawasan lain. Selain juga karena bisa segera hidup mandiri di luar negeri tanpa bergantung pada bantuan keuangan dari orang tua menumbuhkan suatu kebanggaan di hati. Bahkan sebaliknya, banyak dari kami menyisihkan sebagian dari beasiswa, untuk membantu orang tua dan kakak/adik, memberi kesempatan berbakti kepada orang tua, dan berbagi kebahagian dengan anggota keluarga lain.

Menggapai mimpi

Dari kecil, salah satu impian saya adalah sekolah ke luar negeri. Sekolah di negara yang turun salju saat musim dingin tiba, begitulah angan-angan saya dulu. Beruntung sekali saya memiliki orang tua yang walau tidak mampu untuk menyekolahkan anak-anaknya ke luar negeri, namun selalu memompakan semangat dan motivasi untuk belajar yang giat dan menyarankan untuk selalu mencari informasi beasiswa ke luar negeri karena itulah jalan satu-satunya agar saya bisa sekolah di luar negeri. Saat itu biaya kuliah belum semahal sekarang, toh kuliah di PTS misalnya tampaknya memberatkan bagi keluarga kami. Terinsipirasi kisah hidup orang tua yang selalu menceritakan bahwa dulunya dia sudah bisa bekerja sejak lulus SMA, saya pun berniat untuk bisa mandiri sejak lulus SMA. Saat itu lah, saya berpikir singkat mendapat beasiswa full untuk kuliah di luar negeri adalah jalan singkat merealisasi niat dan impian saya tersebut.

Saya percaya bahwa mimpi tidak akan datang sendiri namun harus diperjuangkan. Usaha untuk meraihnya perlu diniati dan disungguhi. Masuk SMA, saya mulai buka mata pasang telinga. Rajin bertanya-tanya ke guru-guru di SMA, mencari-cari info di surat kabar dimana saat itu internet belum ada. Tentunya akan sangat berguna jika kita mencari informasi beasiswa mulai dari 2 tahun sebelum lulus SMA. Minimal kita tahu keberadaan program beasiswa itu yang pada saatnya setelah lulus SMA kita tahu kepada siapa kita harus mencari tahu informasi beasiswa tersebut. Tinggal di Jakarta, saat kelas 3 SMA, saya bahkan kadang datang atau menelpon ke Kedutaan Besar / Pusat Kebudayaan Asing untuk sekedar bertanya apakah ada beasiswa yang tersedia untuk lulusan SMA. Dengan adanya internet, mencari informasi beasiswa untuk pelajar SMA sekarang terutama yang tinggal di luar Jakarta tampaknya sudah tidak sesulit dulu.

Satu hal yang saya sayangkan, bahwa angan-angan untuk kuliah di luar negeri tidak mendominasi di hati-hati teman-teman SMA saya saat itu. Beberapa di antaranya bahkan sudah enggan saat saya ajak untuk mencari informasi beasiswa. Belakangan hari, saat saya ikut seleksi suatu beasiswa, saya juga tidak merasa bahwa finalis-finalis yang ada saat itu benar-benar sungguh-sungguh ingin bisa kuliah di luar negeri. Namun sebaliknya saya juga salut dengan alumni-alumni dari sebuah SMA yang sangat bersemangat bersama-sama mencari informasi-informasi tawaran-tawaran beasiswa yang ada.

Mendapat beasiswa

Lulus SMA, saya mendapat beasiswa full dari Mitsui Bussan, sebuah perusahaan Jepang, untuk studi Bahasa Jepang dan kuliah S1 di Jepang. Yang saya maksud dengan beasiswa penuh adalah beasiswa yang terdiri dari gaji bulanan (monthly allowance) dan biaya kuliah, karena ada beasiswa lain yang hanya memberikan gaji bulanan saja. Dalam sistem seleksinya, Mitsui Bussan bekerja sama dengan Dikdasmen dan eksklusif untuk SMA yang ditunjuk Dikdasmen. Hal ini dilakukan untuk penghematan biaya pelaksanaan, karena hanya 2-3 pelajar yang akan terpilih untuk menjadi penerima beasiswa ini.

Walau sayangnya program beasiswa Mitsui Bussan berhenti mulai tahun ini, namun di sini saya tuliskan tahap-tahap penyeleksian yang mungkin berguna untuk kesempatan lain. Materi seleksi pertama adalah ujian tulis Matematika dan Bahasa Inggris. Dari seleksi pertama terpilih sekitar 12-16 orang yang berhak ikut ujian kedua berupa tes kesehatan, psikologi, maupun wawancara. Persiapan untuk wawancara begitu penting, karena ini lah yang paling menentukan. Nilai terbaik menjadi tidak berarti kalau anda dianggap sebagai orang yang tidak komunikatif dan emosional.

Kondisi sepuluh tahun lalu mungkin berbeda dengan sekarang. Namun saat itu tawaran beasiswa ke luar negeri yang tersedia untuk lulusan SMA adalah ke Jepang untuk banyak bidang, dan Belanda untuk bidang ekonomi. Belakangan ada tawaran beasiswa dari Singapura, namun tidak beasiswa full dan informasinya tidak tersebar luas. Beasiswa ke Jepang sendiri terutama dari Monbukagakusho melalui Kedutaan Besar menyediakan beberapa jenis beasiswa untuk lulusan SMA dan untuk lulusan S1. (Lebih lengkapnya lihat http://www.id.emb-japan.go.jp/scholarship.html) untuk jelasnya. Dua hal yang perlu saya tekankan di sini, pertama adalah sangat sulitnya untuk lulus Program S-1 untuk kedokteran umum dan kedokteran gigi sehingga dianjurkan untuk memilih jurusan lain bagi yang berminat dengan kedua jurusan itu. Kedua adalah, saya pribadi tetap menganjurkan untuk mengambil program D-3 walau di Indonesia sudah diterima di PTN-PTN ternama, karena setelah lulus D-3 kesempatan untuk mendapatkan degree bisa diperoleh dengan melanjutkan kuliah selama 2 tahun ke Universitas (langsung tingkat 3). Apalagi kalau mengingat begitu mahalnya biaya kuliah di Indonesia. Sebagai referensi, uang masuk di universitas negeri di Jepang, sekitar 300.000 yen, sementara uang kuliah satu semester 270.000 yen. Dibanding kuliah di luar negeri lain, Amerika maupun Australia, biaya pendidikan di Jepang termasuk murah. Belum lagi ditambah dengan adanya kemungkinan mendapat keringanan uang sekolah di universitas negeri tertentu. Penulis sendiri mendapat kemudahan bebas uang kuliah 100% selama lebih dari 3 tahun.

Untuk beasiswa program Pasca-Sarjanaa selain beasiswa Monbukagakusho jenis G-to-G untuk pegawai negeri sipil dan jenis U-to-U untuk umum, juga ada beasiswa Panasonic untuk program Master http://www.panasonic.co.id/panasonic_scolarship/index.asp.

Beberapa hal yang mungkin menjadi pikiran saat mencari beasiswa untuk kuliah di luar negeri adalah pertama apakah adanya perjanjian seperti ikatan kerja setelah selesai program beasiswa. Beasiswa yang saya sebut di atas, tidak ada yang memiliki ikatan kerja. Untuk beasiswa lain, kalaupun ada perjanjian tertentu, tentunya penerima beasiswa yang sudah lulus SMA maupun orang tuanya sudah cukup dewasa untuk mengerti arti dan tanggung jawab sebuah akad/perjanjian dengan menyatakan kesanggupannya menerima beasiswa tersebut. Catatan lain adalah tentang jurusan- jurusan di universitas di Jepang, yang tentunya belum tentu sama dengan apa yang ada di Indonesia, juga dengan tingkat kesulitan masing-masing jurusan. Di kampus saya, untuk undergraduate course, Jurusan Fisika di Fakultas Science adalah jurusan yang banyak diminati, dan tempat berkumpulnya mahasiswa pandai yang berminat di bidang Science maupun Engineering. Bisa kita bandingkan dengan jurusan Fisika di fakultas MIPA di universitas-universitas di Indonesia yang kurang diminati. Lulusan Fakultas Science tentunya juga dapat masuk ke bidang-bidang Engineering saat mencari kerja, dan juga sebaliknya. Sehingga kekhawatiran bahwa lulusan Science sulit mencari kerja tentunya tidak terbukti. Apalagi untuk negara seperti Jepang, dimana setiap perusahaan biasanya mempunyai unit Research and Development yang tentunya membutuhkan lulusan dari berbagai jurusan. Terakhir dan terutama mungkin, kekhawatiran untuk memilih Jepang sebagai tempat studi memang beralasan. Tentunya karena kesulitan bahasa Jepang yang menggunakan kanji itu sendiri. Namun untuk masing-masing program beasiswa terutama untuk beasiswa Monbukagakusho, biasanya juga mencakup studi bahasa Jepang yang cukup untuk dapat mengikuti kuliah di universitas.

Tinggal di Jepang

Saya belum pernah tinggal di luar negeri selain Jepang, namun dengan kemampuan berbahasa Jepang yang saya miliki, saya merasakan kehidupan di Jepang begitu menyenangkan. Kekurangan dengan tinggal di Jepang adalah tentunya berkurangnya kesempatan menggunakan bahasa Inggris. Biaya hidup mungkin memang tinggi, tapi selama mendapat beasiswa yang cukup rasanya itu bisa diakomodasi, termasuk di dalamnya uang kuliah yang relatif murah kalau dibanding dengan di negara-negara seperti Amerika, Inggris atau Australia. Kesempatan untuk bekerja paruh waktu pun terbuka lebar. Kalau melihat perjuangan teman-teman dari Cina maupun Korea misalnya, mereka rata-rata tidak mendapatkan beasiswa juga tidak semua datang dari keluarga kaya, toh mereka bisa survive tinggal di Tokyo misalnya. Tidak lain dan tidak bukan, karena mereka berjuang keras untuk itu dengan kerja paruh waktunya bahkan sampai mengorbankan waktu tidurnya. Semangat seperti itu yang mungkin masih kurang di antara kita bangsa Indonesia.

Beasiswa pertama saya habis seiring dengan lulusnya saya dari program S1. Untuk melanjutkan studi tentunya saya membutuhkan beasiswa lain. Mencari beasiswa lain tidak mudah namun tetap kemungkinan itu selalu ada. Walau tergantung universitasnya, namun tawaran beasiswa untuk mahasiswa asing yang berbagai jenis macam dan besarnya tetap ada. Walau sulit tentunya kemungkinan mendapat beasiswa selalu terbuka. Di universitas saya, kebetulan tawaran beasiswa banyak sekali, hanya saja karena di kampus saya banyak sekali mahasiswa asing sehingga biasanya ada seleksi untuk tiap-tiap beasiswa yang memerlukan rekomendasi dari universitas. Sebaliknya di universitas lain, walau tawaran beasiswa sedikit, namun karena jumlah mahasiswa asingnya sedikit, kesempatan mendapatkan beasiswa menjadi besar. Hanya siswa yang lulus seleksi yang akan direkomendasikan universitas untuk bisa mendaftar beasiswa tersebut. Selain melalui jalur kampus, ada juga jenis beasiswa yang bisa diakses oleh setiap mahasiswa asing tanpa melalui kampus, alias daftar langsung. Tentunya untuk memperoleh beasiswa jenis ini pun ada seleksinya. Untuk beasiswa dengan cara mendaftar langsung seperti ini, peran "menjual diri" dalam bahasa Jepang sangat signifikan dalam menulis formulir dan saat seleksi wawancaranya. Beasiswa-beasiswa yang saya sebutkan ini biasanya datang dari perusahaan-perusahaan, dan hampir semua tidak menyaratkan perjanjian khusus setelah program beasiswa berakhir. Selain itu ada beasiswa yang diberikan dari universitas.

Sebagai pengalaman pribadi, saya mendapat beasiswa Epson selama 2 tahun setelah lulus seleksi di kampus dan direkomendasikan universitas. Setelah direkomendasikan universitas, biasanya kemungkinan mendapat beasiswa tersebut menjadi sekitar 90%. Selain itu saya juga sedang mendapat beasiswa Tokyu melalui jalur daftar langsung. Sebagai gambaran saat saya mendaftar beasiswa Tokyu itu perbandingan jumlah siswa yang lulus seleksi dan yang mendaftar adalah 18/950. Program beasiswa lain biasanya hanya menyediakan 10 tempat untuk penerima beasiswa baru setiap tahunnya. Besar beasiswa tiap-tiap program berbeda begitu pula dengan waktu penerimaan beasiswa, ada yang satu tahun ada pula yang dua-tiga tahun.

Penyebaran informasi

Banyak teman-teman yang mengeluhkan tidak menyebarnya informasi-informasi beasiswa terutama untuk lulusan SMA di daerah-daerah menyebabkan penerima beasiswa terutama di masa lalu terpusat untuk pelajar-pelajar di kota besar. Beruntunglah pelajar yang sekolahnya menyediakan informasi-informasi tersebut, namun jelas tidak semua sekolah seperti itu. Berkat internet, penyebaran informasi beasiswa di Indonesia menjadi lebih baik dibanding 10 tahun lalu, yang hanya bisa dibaca melalui pengumuman di surat kabar tertentu seperti Kompas misalnya. Salah satu cara lain, adalah kontribusi penerima beasiswa untuk menyebarkan informasi tersebut ke almamaternya. Cara ini lah yang saya tempuh selama ini sebagai kontribusi saya kepada almamater, mengingat saya juga mendapat beasiswa pertama kali melalui SMA saya itu. Namun sayangnya tidak banyak yang melakukan cara tradisional seperti ini dengan berbagai alasan. Cara lain untuk memperoleh banyak informasi mengenai beasiswa di luar negeri terutama untuk pasca sarjana, adalah melalui mailing list (milist) beasiswa@yahoogroups.com yang memiliki member sampai ribuan banyaknya. Saya yang juga member di mailing list sangat salut terutama kepada moderator-moderator milist ini yang banyak mengshare berbagai informasi beasiswa di situ.

Membaca tulisan-tulisan yang muncul di milist itu, terasa bahwa semangat untuk sekolah di luar negeri bagi banyak orang Indonesia meningkat yang mungkin perlu disimak bagi kita semua yang sudah sukses mendapat beasiswa dan studi di luar negeri agar semangat kita semua untuk belajar keras tidak luntur saat sudah tiba dan belajar di luar negeri walaupun menemui berbagai kesulitan dalam hidup di negara asing. Karena memang hidup di negara asing tidak mudah.

Catatan terakhir saya berikan kepada pencari beasiswa yang berminat sekolah di Jepang. Yaitu jangan biarkan sikap 'ingin selalu disuapi' dalam mencari informasi. Dengan adanya internet, informasi-informasi untuk kehidupan di Jepang misalnya tentunya semakin mudah dicari, misalnya melalui situs berikut http://www2.jasso.go.jp/index_e.html atau pengumuman tawaran beasiswa http://www.dikti.org/beasiswa/. Membaca pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul di milist PPI-Jepang pun membuat saya perlu menekankan agar pencari beasiswa lebih aktif dan mampu mendefinisikan studi dan minat riset yang diinginkan. Karena kadang ada permohonan bantuan untuk mencarikan contact Professor di bidang TI untuk bisa mendaftar beasiswa Monbukagakusho untuk paska-sarjana misalnya tanpa penjelasan lebih detil tentang bidang riset yang diminati, atau bahkan identitas pribadinya. Orang lain pun tentunya akan sulit dan malas membantu kalau tidak melihat kesungguhan pencari informasi. Yang terbaik adalah usahakan mencari informasi sendiri melalui internet atau kalau tinggal di Jakarta dan sekitarnya, bisa berkunjung ke Pusat Kebudayaan Jepang misalnya untuk dapat bertanya lebih lanjut untuk studi ke Jepang dan prosedur-prosedurnya. Lalu setelah usaha untuk mencari contact Professor dilakukan namun tidak membuahkan hasil, barulah mencoba bertanya. Namun tentunya jangan terlalu mengharapkan akan datangnya jawaban dengan cepat. Karena tentunya orang lain yang berbeda bidang keahliannya, tidak mampu memberikan saran, belum lagi karena kesibukan orang yang ditanya.

Penutup

Biaya sekolah yang semakin tinggi dari tingkat Taman Kanak-kanak sampai perguruan tinggi di Indonesia akhir-akhir terasa begitu memprihatinkan. Bagi penulis hal itu menjadi ironis dengan kenyataan bahwa dengan tinggal di Tokyo yang tahun ini kembali terpilih sebagai kota yang termahal di dunia ternyata mengantarkan untuk tidak sekedar lulus S1, namun juga S2 dan sekarang studi S3 tanpa biaya dari orang tua. Semoga anak-anak Indonesia mendapat haknya untuk bisa menikmati pendidikan dengan biaya yang terjangkau.

Sumber: Buletin Inovasi PPI Jepang

Selanjutnya...

Beasiswa dan Studi di Jepang - 5

Kategori: info Beasiswa, visa, studi/kuliah/belajar, sistem pendidikan dan biaya hidup di Jepang

Tabel 5. Rata-rata biaya hidup per bulan bagi mahasiswa asing menurut daerah tahun 1995 Daerah Biaya per bulan (yen)
1. Hokkaido 135.591
2. Tohoku 118.375
3. Kanto 168.182
4. Tokyo 171.920
5. Chubu 129.539
6. Kinki 145.676
7. Chugoku 115.009
8. Shikoku 98.238
9. Kyushu 123.602
Rata-rata 151.359
US $ 1 = 125 ¥ (yen)

Demikian pula bagi mahasiswa asing untuk masuk asuransi ini sangat dianjurkan terutama untuk mahasiswa yang membawa keluarga. Untuk mahasiswa asing ini meskipun telah memperoleh asuransi dari Monbukagakusho sebaiknya yang bersangkutan masuk lagi ke dalamasuransi yang lain seperti misalnya Asuransi Penduduk (Kokumin Hoken).


Asuransi dari Monbukagakusho hanya berlaku bagi yang belajar saja, tidak
termasuk untuk keluarga. Untuk pembayaran kokumin hoken di kota
memang jauh lebih mahal bila dibandingkan dengan di daerah. Sebagai
contoh, pembayaran kokumin hoken bagi mereka yang tinggal di kota
Kyoto adalah sekitar ¥ 40.000 per tahun per orang, sedangkan di daerah
hanya sekitar ¥ 24.000 per tahun per keluarga. Jumlah keluarga yang
diasuransikan di sini adalah untuk kepala keluarga, istri ditambah
maksimum dua orang anak. Pembayaran asuransi ini dilakukan dengan
dicicil setiap dua bulan.

4.12.1 Keuntungan Mempunyai “Kokumin Hoken”
Asuransi dari Monbukagakusho meskipun bisa di klaim tetapi uang
penggantinya, sebanyak lebih kurang 80% akan diberikan setelah 1 ~ 2
bulan kemudian. Hal ini membawa konsekwensi terhadap para
mahasiswa bahwa untuk setiap berobat harus membayar dulu dari uang
sendiri. Padahal sekali berobat di Jepang, untuk penyakit flu saja
misalnya, tidak kurang dari ¥ 10.000 sedangkan kalau mempunyai
kokumin hoken hanya membayar sekitar ¥ 1.000. Uang pembayaran untuk
berobat berdasarkan kokumin hoken ini bisa diklaim kembali kepada
asuransi dari Monbukagakusho. Dengan demikian dari yang seharusnya
membayar ¥ 10.000 pada akhir si mahasiswa secara riil hanya membayar
¥ 200. Penggantian biaya pengobatan bagi mahasiswa asing diberikan
apabila mereka mengikuti National Health Insurance dan telah

mendaftarkan diri ke AIEJ melalui bagian mahasiswa asing di perguruan
tinggi masing-masing.

4.12.2 Hal-hal yang tidak dapat diklaim dalam Sistem Asuransi di
Jepang

Di negara yang sudah maju, termasuk, termasuk Jepang, tidak semua
pembayaran untuk berobat dapat diklaim kepada Asuransi. Seperti
misalnya biaya untuk berobat pada waktu hamil, berobat untuk keperluan
kecantikan, mengganti dua gigi yang paling depan (gigi seri), dan frame
untuk kacamata jangan sekali-kali diklaim asuransi.

4.12.3 Pencegahan Penyakit
Para mahasiswa yang belajar di luar negeri tentunya mempunyai tujuan
untuk memperdalam ilmu di bidang keahliannya. Karena mempunyai
tujuan ini maka para mahasiswa perlu melakukan pencegahan penyakit
secara dini sebab bila sekali terkena penyakit berat sudah barang tentu
akan mengganggu di dalam program studinya. Dari pengalaman
mahasiswa Jepang sendiri, salah satu pencegahan terhadap penyakit ini
dilakukan berdasarkan disiplin terhadap waktu makan. Pada umumnya
orang Jepang berpendapat bahwa makan itu jangan karena lapar tetapi
karena suatu keharusan. Jadi disiplin terhadap waktu makan harus tetap
dipertahankan. Seperti diketahui di negara-negara sub tropis yang
mempunyai 4 musim. Adanya perubahan iklim ini sering mengakibatkan
para mahasiswa dari daerah tropis beserta keluarganya mengalami stress,
dan tidak jarang di antara anggota keluarga mahasiswa tersebut ada yang
sampai mengalami sakit cukup berat. Keadaan ini sebenarnya bisa diatasi
bila makan dari makanan yang cukup bergizi secara terus diusahakan.

4.12.4 Laporan Kedatangan
Setiba karyasiswa di Jepang harus segera melaporkan diri ke
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, mengisi formulir
yang telah disediakan, menunjukkan paspor serta menyerahkan
pasfoto.
Kepustakaan
Association of International Education, Japan, 1996. Panduan Mahasiswa ke
Jepang.
Asahi Shinbun, 1997. Japan Almanak.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 1999. Penuntun Pengajuan Lamaran
Beasiswa Monbukagakusho untuk Studi di Jepang.
Asian Student’s Cultural Association, 1993. Scholarship for foregign students in
Japan. Dobunkan Shuppan Co., Ltd.
Kementerian Pendidikan, Sains dan Olah Raga, 1996. Outline of the student
exchange system in Japan.
Kedutaaan Besar Jepang, 2001. Beasiswa Monbukagakusho Untuk Tingkat
Pascasarjana.
Tokyo Tosho Co., LTd., 1995. Daigakuin Annai (Pedoman Program
Pascasarjana)

Gbr.3. Kegiatan penelitian di Jepang
65
Lampiran E.
Hari-hari Libur Nasional 1996
Tanggal Perayaan
1 Januari Oshogatsu (Tahun baru)
15 Januari Seijin shiki (hari menanjak dewasa)
11 Februari Kenkoku Kinenbi (hari kebangkitan Jepang)
20 Maret Shunbun no hi (puncak musim semi)
29 April Midori no hi (hari hijau)
3 Mei Kenpokinen bi (hari konstitusi)
4 Mei Furikai kyujitsu (libur nasional)
5 Mei Kodomo no hi (hari anak-anak)
20 Juli Umi no hi (hari kelautan)
15 September Keiro no hi (hari orang lanjut usia)
23 September Shuubun no hi (hari puncak musim gugur)
10 Oktober Taiiku no hi (hari kesehatan dan olah raga)
3 November Bunka no hi (hari kebudayaan)
23 November Kinro kansha no hi (hari menghormati orang kerja)
23 Desember Ternno tanjo bi (hari ulang tahun kaisar)

Lampiran F.
Persyaratan calon penerima beasiswa Monbukagakusho
Persyaratan utama untuk calon penerima beasiswa Mombusho ini ditentukan
sbb.:
(1). Warganegara RI
(2). Sehat jasmani dan rohani
(3). Berstatus sebagai pegawai negeri sipil
(4). Berumur tidak boleh melebihi 35 tahun pada bulan April dari tahun mulai
berlakunya beasiswa Mombusho tsb.
(5). Latar belakang pendidikan: tamatan perguruan tinggi dan untuk karyasiswa
yang ingin melanjutkan studinya ke program Magister (shushi) harus telah
menyelesaikan pendidikan formal minimal selama 16 tahun.
(6). Bidang studi: harus sama dan merupakan lanjutan dari penelitian
sebelumnya.
(7). Bahasa Jepang: seorang karyasiswa harus mampu berbahasa Jepang dan
mengikuti kuliah dalam bahasa Jepang.
(8). Ketibaan di Jepang: Karyasiswa yang berhasil diterima sebagai penerima
beasiswa Mombusho harus tiba di Jepang antara tanggal 1 - 7 April atau antara
tanggal 1 dan 7 Oktober .
(9).Lain-lain:
-beasiswa Mombusho tidak diberikan kepada mereka yang bertugas
sebagai militer (angkatan bersenjata) atau mereka yang sedang aktip
bekerja sebagai pegawai pada dinas militer.
67
-beasiswa Mombusho akan dicabut bilamana karyasiswa tidak memenuhi
tanggal ketibaan di Jepang.
-beasiswa Mombusho tidak diberikan kepada mereka yang suami atau
istrinya telah mendapatkan beasiswa yang sama sebelumnya atau pada saat
mengajukan lamaran salah satu diantaranya sedang berada di Jepang dengan
beasiswa Mombusho atau secara bersamaan mengajukan lamaran beasiswa
Mombusho.
-beasiswa Mombusho tidak diberikan kepada mereka yang telah menerima
beasiswa Mombusho sebelumnya dan setelah kembali belum melakukan
kegiatan riset atau pengajaran kurang dari 3 (tiga) tahun.
-beasiswa Mombusho tidak berlaku bagi pelamar yang sedang aktip
mengikuti pendidikan di jepang pada saat pengajuan lamaran.
Dokumen yang diperlukan untuk melamar beasiswa Mombusho

Semua calon penerima beasiswa Mombusho diharuskan mengajukan dokumen
yang rinciannya akan dijelaskan dibawah ini kepada Kedutaan Besar Jepang di
Jakarta pada waktu yang telah ditentukan. Semua dokumen yang diajukan tidak
dapat diminta kembali. Adapun jenis dokumen yang perlu disiapkan adalah sbb.:
(1). Formulir Mombusho yang diisi dalam bahasa Inggeris atau Bahasa Jepang
bagi mereka yang sudah menguasai bahasa atau satra Jepang.....(asli 2x,
fotokopi 5 x)
(2). Pasfoto ukuran 4 x 6 yang ditempelkan pada tempat yang telah disediakan
disudut kanan atas formulir......... (asli 2x , fotokopi 5x)
(3). Fotokopi ijazah sarjana atau Magister (atau yang setara) dalam bahasa
Inggeris yang
68
disyahkan oleh pejabat yang berwenang..........(asli 1x, forokopi 5x).
(4). Fotokopi nilai / transkrip dalam bahasa Inggeris......( asli 1x, fotokopi 5x)
(5). Surat kesediaan membimbing dari Professor pembimbing di Jepang (bila
ada).
(6). Surat rekomendasi dari perguruan tinggi atau instansi asal pelamar.
(7). Ringkasan skripsi atau tesis
(8). Ukuran kertas tambahan atau dokumen lainnya yang dilampirkan
menggunakan ukuran yang sama dengan ukuran formulir Mombusho.
(9). Formulir kesehatan yang diisi oleh dokter dengan dibubuhi tanda tangan
serta cap/stempel klinik dimana dokter bekerja.
(10). Sudah mempunyai NIP dan Karpeg. Akhir-akhir ini dosen Kopertis sudah
mulai diijinkan untuk melamar beasiswa Monbukagakusho.
69
Lampiran G.
Alamat Penting:
1. Kedutaan Besar Jepang
a. Bagian Pendidikan Pendidikan :
Gd. Menara Thamrin Lt.7. Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta
10340. Tel. 021-324308 (hunting). Buka Senin-Jumat.
b. Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya
Jl. Raya Darmo Permai II No.17, Surabaya, Tel. 031-7314047,
031-7347961.
c. Konsulat Jenderal Jepang di Medan
Jl. Suryo No.12, Medan. Tel. 061-4531192.
d. Konsulat Jenderal Jepang di Makassar
Jl. Jend. Sudirman No.31, Makassar, Telp. 0411-871030
2. Alamat KBRI di Tokyo:
5-2-9 Higashi Gotanda, Shinagawa-Ku, Tokyo 141-0022
Tel: 03-3441-4201-3.
3. Akomodasi yang disediakan AIEJ
a. Komaba International Student House:
4-5-29, Komaba, Meguro-Ku, Tokyo, 153-8530
Tel: 03-3454-5222
b. Soshigaya International Student House:
4-24-1 Kami Soshigaya, Setagaya-Ku, Tokyo 157-0065
Tel: 03-5384-1201.
70
c. Tokyo Academic Park Residence Halls for International
Students and Researchers (nama sementara):
2-79 Aomi, Koto-Ku, Tokyo 135-0064
d. Kansai International Student House:
3-3 Tsukumodai, Suita-shi, Osaka 565-0862
Tel: 06-6871-2882
e. Hyogo International Students House:
1-2-8, Wakinohama-Cho, Chuo-Ku, Kobe-Shi, Hyogo, 651-
0072. Tel: 078-242-1741.

Tamat


Selanjutnya...